Warren Buffett Lebih Memilih Investasi Produktif Dibanding Emas di Tengah Ketidakpastian Pasar
Di tengah gejolak pasar yang melanda indeks S&P 500 tahun ini, emas sering kali dipandang sebagai aset yang aman dan menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan dari ketidakpastian. Namun, legenda investasi Warren Buffett memiliki pandangan yang berbeda.
Pandangan Warren Buffett tentang Emas
Buffett, melalui suratnya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway pada tahun 2011, dengan jelas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap emas sebagai investasi yang menarik. Ia berpendapat bahwa permintaan emas sebagian besar terbatas pada penggunaan industri dan dekoratif. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa emas tidak menghasilkan apa pun. Kepemilikan emas dalam jangka panjang, menurutnya, tidak akan memberikan keuntungan selain mempertahankan wujud fisiknya.
Buffett lebih memilih aset produktif seperti bisnis, properti, atau lahan pertanian yang memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan dan berkembang seiring berjalannya waktu. Baginya, investasi yang ideal adalah yang mampu menciptakan nilai tambah dan memberikan imbal hasil yang berkelanjutan.
Keunggulan Pasar Saham Menurut Buffett
Meskipun harga emas sempat mencapai titik tertinggi, data historis menunjukkan bahwa S&P 500 secara konsisten memberikan keuntungan tahunan rata-rata sekitar 10 persen. Dengan reinvestasi dividen, kinerja pasar saham bahkan jauh melampaui emas dalam satu dekade terakhir. Koreksi pasar seperti yang terjadi di awal tahun 2020 memang sempat membuat performa saham terlihat sebanding dengan emas, tetapi Buffett meyakini bahwa pasar modal tetap menawarkan potensi imbal hasil yang lebih besar dalam jangka panjang.
Strategi Investasi Jangka Panjang
Strategi investasi Buffett didasarkan pada kesabaran dan keyakinan pada potensi jangka panjang dari investasi yang dipilih. Ia tetap tenang bahkan di saat pasar mengalami penurunan tajam, dan ia mempertahankan kepemilikan sahamnya selama bertahun-tahun. Pendekatan ini mencerminkan pandangan jangka panjangnya dan ketidakpeduliannya terhadap fluktuasi pasar jangka pendek.
Buffett bahkan menyarankan bahwa bagi investor yang tidak yakin tentang investasi apa yang harus dipilih, berinvestasi dalam dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang melacak S&P 500 bisa menjadi pilihan yang bijaksana. Ia percaya bahwa ketidakpastian pasar, seperti perang dagang atau perubahan kebijakan, seharusnya tidak menjadi alasan untuk keluar dari pasar. Sebaliknya, masa-masa sulit justru memberikan peluang untuk membeli aset berkualitas dengan harga yang lebih rendah.
Dengan demikian, Warren Buffett tetap berpegang pada prinsip investasi nilai dan keyakinannya pada potensi jangka panjang pasar saham, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global.