Indonesia dan Arab Saudi Jajaki Peluang Investasi Strategis di Sektor Industri
markdown Indonesia dan Arab Saudi sedang menjajaki peluang investasi strategis di berbagai sektor industri. Hal ini terungkap seiring dengan kunjungan Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Alkhorayef, ke Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian, Setia Diarta, mengungkapkan bahwa Arab Saudi menunjukkan minat yang besar untuk berinvestasi di sektor industri mineral, petrokimia, otomotif, dan pengolahan kayu. Ketertarikan ini menandakan potensi kerjasama ekonomi yang signifikan antara kedua negara.
Fokus Investasi:
- Petrokimia: Indonesia melihat sektor petrokimia sebagai kunci untuk pengembangan industri hilir. Investasi di sektor ini akan memperkuat rantai pasok dan meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri. Kementerian Perindustrian menekankan pentingnya pengembangan sektor hilir petrokimia untuk mendukung berbagai industri turunan.
- Otomotif: Sektor otomotif Indonesia terus berkembang, dan investasi dari Arab Saudi dapat mempercepat pertumbuhan ini. Kerjasama di sektor ini dapat mencakup pengembangan kendaraan listrik, komponen otomotif, dan teknologi terkait.
- Pengolahan Kayu: Indonesia memiliki sumber daya kayu yang melimpah. Investasi di sektor pengolahan kayu dapat meningkatkan efisiensi dan nilai tambah produk kayu Indonesia.
- Hilirisasi Mineral: Arab Saudi juga tertarik untuk bekerja sama dalam pengembangan hilirisasi mineral di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain global dalam industri mineral. Menteri Bandar Alkhorayef bahkan telah bertemu dengan perwakilan dari MIND ID dan Vale, dua perusahaan raksasa mineral di Indonesia, untuk membahas potensi kerjasama ini.
Kunjungan Menteri Bandar Alkhorayef saat ini masih dalam tahap penjajakan, sehingga belum ada angka pasti mengenai nilai investasi yang akan masuk ke Indonesia. Namun, kedua belah pihak berencana untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebagai landasan kerjasama yang lebih konkret.
Selain potensi investasi, kerjasama ini juga diharapkan dapat meningkatkan neraca perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi. Produk-produk industri Indonesia berpotensi untuk diekspor ke pasar Arab Saudi.
Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mendukung investasi dari Arab Saudi. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Masrokhan, menjelaskan bahwa pemerintah memiliki sejumlah politeknik dengan spesialisasi di berbagai industri, seperti petrokimia, logam, dan otomotif. Pendidikan vokasi ini akan menghasilkan tenaga kerja terampil yang siap bekerja di industri-industri yang akan dikembangkan melalui kerjasama dengan Arab Saudi.