Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan telah mengabulkan permohonan cerai yang diajukan oleh Baim Wong terhadap Paula Verhoeven. Putusan ini dibacakan secara daring melalui sistem e-court, yang memungkinkan kedua belah pihak tidak perlu hadir secara fisik di ruang sidang.

Suryana, Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa dengan dikabulkannya permohonan cerai ini, Baim Wong diberikan hak untuk menjatuhkan talak satu raj'i kepada Paula Verhoeven, setelah putusan tersebut berkekuatan hukum tetap atau inkrah.

Hak Asuh Anak

Dalam proses perceraian ini, Baim Wong juga mengajukan permohonan hak asuh anak. Majelis hakim memutuskan hak asuh kedua anak mereka, Kiano Tiger Wong dan Kenzo Eldrago Wong, diberikan secara bersama kepada kedua orang tua. Sebelumnya, dalam proses mediasi, Paula Verhoeven sempat mengajukan permohonan agar hak asuh anak diberikan kepadanya selama enam bulan pertama. Namun, hakim berpendapat bahwa pengaturan waktu yang adil adalah dengan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk tinggal bersama ibu selama dua minggu, kemudian bersama ayah selama dua minggu.

Perselingkuhan dan Implikasinya

Salah satu fakta yang terungkap dalam persidangan adalah adanya bukti perselingkuhan. Orang ketiga dalam kasus ini dikabarkan merupakan orang dekat dari Baim Wong. Majelis hakim menyatakan bahwa perselingkuhan tersebut terbukti, yang mengakibatkan status Paula Verhoeven sebagai istri dianggap nusyuz atau tidak taat menurut hukum Islam. Akibat dari status nusyuz ini, Paula Verhoeven tidak mendapatkan hak nafkah madhiyah dan iddah.

Nafkah Mut'ah

Meskipun demikian, Paula Verhoeven tetap diberikan nafkah mut'ah, yaitu sejumlah uang sebagai tanda perpisahan yang diatur dalam hukum Islam. Nilai nafkah mut'ah yang ditetapkan adalah sebesar Rp 1 miliar. Jumlah ini lebih rendah dari permintaan awal Paula Verhoeven, yang mengajukan tuntutan sebesar Rp 3 miliar.

Putusan ini menandai berakhirnya babak pernikahan antara Baim Wong dan Paula Verhoeven, serta membuka lembaran baru bagi keduanya untuk menjalani kehidupan masing-masing, dengan tetap bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang kedua anak mereka.