Isu Reshuffle Kabinet Prabowo Mencuat Pasca Pertemuan dengan Megawati, Gerindra Angkat Bicara

markdown Spekulasi mengenai perombakan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan publik, terutama setelah pertemuan antara Presiden Prabowo dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, memberikan tanggapannya terkait isu yang beredar ini.

Muzani menyatakan bahwa dirinya belum menerima informasi resmi mengenai rencana reshuffle kabinet. Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya perbincangan mengenai kemungkinan perubahan komposisi menteri setelah Prabowo dan Megawati bertemu dalam suasana silaturahmi Idul Fitri di kediaman Megawati.

"Saya belum dengar isu reshuffle," tegas Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (17/4/2025). Ia menekankan bahwa dukungan dari berbagai partai politik, termasuk PDI-P, memiliki arti penting bagi pemerintahan Prabowo, meskipun PDI-P memilih untuk tidak bergabung dalam koalisi pemerintahan.

Menurut Muzani, dukungan terhadap pemerintah tidak harus selalu diwujudkan dengan bergabung dalam koalisi formal. PDI-P, menurutnya, telah menunjukkan komitmen untuk mendukung kebijakan dan keputusan pemerintah tanpa harus berada di dalam kabinet. "Tentu saja bagi kami penting artinya dukungan dan support dari PDI-P dalam berbagai macam kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah di bawah Presiden Prabowo," imbuhnya.

Pertemuan antara Prabowo dan Megawati, yang berlangsung pada Senin (7/4/2025) malam di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, menjadi sorotan karena dinilai sebagai langkah penting dalam membangun komunikasi politik yang konstruktif. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mempererat silaturahmi dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

Meskipun PDI-P memutuskan untuk tetap berada di luar pemerintahan, Megawati menyampaikan pesan penting kepada Prabowo. PDI-P siap menjadi instrumen untuk memperkuat pemerintahan, tanpa harus menjadi bagian dari koalisi pendukung pemerintah.

“Ibu Mega mengharapkan agar masa kepresidenan Pak Prabowo yang telah dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 bisa efektif untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat,” jelas Muzani pada Rabu (9/4/2025) lalu.

Dengan demikian, dinamika politik pasca-pemilu terus berlanjut, dengan isu reshuffle kabinet menjadi salah satu topik yang hangat diperbincangkan. Dukungan dari partai politik di luar koalisi, seperti PDI-P, menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas dan efektivitas pemerintahan Prabowo.