Tragedi di Sungai Leuwi Curug: Pencarian Bocah Sukabumi Berakhir dengan Duka
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berduka setelah seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun, GNS, ditemukan meninggal dunia setelah sempat dinyatakan hilang akibat terbawa arus Sungai Leuwi Curug. GNS dilaporkan hanyut pada Selasa (15/4/2025) di Kampung Cijagung, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung.
Tim SAR gabungan melakukan pencarian intensif selama lebih dari 24 jam sebelum akhirnya menemukan jenazah GNS pada Rabu (16/4/2025). Suryo Adianto, Koordinator Pos SAR Sukabumi, menjelaskan bahwa korban ditemukan sekitar 6 kilometer dari lokasi awal ia hanyut. Jenazah GNS ditemukan dalam posisi miring, tersangkut di bebatuan di tepi sungai.
Kronologi kejadian bermula ketika GNS bersama empat orang temannya memutuskan untuk berenang di Sungai Leuwi Curug setelah pulang dari kegiatan mengaji. Pada Selasa siang, sekitar pukul 14.00 WIB, mereka melompat ke sungai. Arus sungai yang deras akibat luapan air menyebabkan mereka terseret. Keempat teman GNS berhasil menyelamatkan diri ke tepi sungai, namun nahas, GNS hilang terbawa arus.
Upaya pencarian segera dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk Basarnas, BPBD, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat setempat. Tim menyisir sungai sepanjang beberapa kilometer, baik melalui jalur darat maupun air.
Setelah ditemukan, jenazah GNS langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Kepergian GNS meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan seluruh masyarakat Desa Bojonggaling.
Tragedi ini menjadi pengingat akan bahaya sungai, terutama saat musim hujan atau setelah hujan deras yang menyebabkan debit air meningkat dan arus menjadi lebih kuat. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan mengawasi anak-anak mereka saat bermain di sekitar sungai.