Tragedi di Kuantan Singingi: Balita Ditemukan Tak Bernyawa di Lubang Galian Terisi Air

Kuantan Singingi, Riau - Kabar duka menyelimuti sebuah keluarga di Dusun III, Desa Sukaping, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Seorang anak laki-laki berusia empat tahun, yang diketahui bernama inisial MR, ditemukan meninggal dunia di dalam lubang bekas galian yang terisi air hujan pada hari Rabu (16/4/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.

Kepolisian Resor Kuansing telah melakukan investigasi awal terkait kejadian ini. Menurut keterangan yang disampaikan oleh Kapolres Kuansing, AKBP Angga F Herlambang, tidak ditemukan adanya indikasi kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara, MR meninggal dunia akibat tenggelam di lubang yang tergenang air tersebut.

Kronologi kejadian bermula ketika MR sedang bermain di dekat rumahnya bersama sang ayah, yang diketahui bernama A. Sementara itu, ibu korban sedang mencari ikan di sawah tidak jauh dari lokasi. Pada sekitar pukul 10.00 WIB, A meninggalkan MR sejenak untuk menjawab panggilan telepon di dalam rumah. Namun, ketika A kembali ke luar, ia tidak lagi menemukan MR di tempatnya bermain.

Sontak, A panik dan segera melakukan pencarian di sekitar rumah dan bahkan hingga ke dusun tetangga. Usaha pencarian awal tersebut tidak membuahkan hasil. Dalam keputusasaan, A menghubungi tetangga untuk meminta bantuan. Bersama-sama, mereka menyisir area belakang rumah yang merupakan kawasan kebun sawit dan persawahan. Akhirnya, perhatian mereka tertuju pada sebuah lubang bekas galian berukuran sekitar 2x2 meter yang terisi air hujan.

Dengan menggunakan batang bambu, mereka mencoba mengaduk air di dalam lubang tersebut. Saat itulah, A melihat sesuatu yang membuatnya terkejut, yaitu kaki anaknya muncul di permukaan air. Tanpa ragu, A terjun ke dalam lubang sedalam dua meter tersebut dan mengangkat tubuh MR. Korban segera dilarikan ke Puskesmas Pangean dengan bantuan warga dan petugas ambulans. Sayangnya, setelah dilakukan pemeriksaan dan upaya pertolongan, petugas medis menyatakan bahwa MR telah meninggal dunia.

Pihak kepolisian sempat mengusulkan untuk dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau guna mengetahui penyebab pasti kematian korban. Namun, pihak keluarga menolak usulan tersebut dan memilih untuk segera memakamkan MR setelah menandatangani surat pernyataan penolakan autopsi.

Saat ini, pihak Polsek Pangean telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait kejadian tragis ini. Kapolres Kuansing menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kejadian ini. Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama para orang tua, untuk selalu waspada dan memperhatikan lingkungan sekitar rumah. Jika terdapat lubang bekas galian, sebaiknya segera ditutup atau dipagari untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang. Pengawasan terhadap anak-anak, terutama yang masih kecil, juga harus ditingkatkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan dan pengawasan terhadap anak-anak, serta perlunya menjaga keamanan lingkungan sekitar tempat tinggal kita. Lubang-lubang galian yang tidak ditutup dapat menjadi ancaman serius, terutama bagi anak-anak yang sedang bermain di sekitar lokasi tersebut.