Investigasi Mendalam Dilakukan Usai Insiden Ban Lepas pada Penerbangan Garuda Indonesia di Tanjungpinang

Insiden lepasnya ban pada pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 288 saat mendarat di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, memicu serangkaian tindakan cepat dari pihak maskapai. Peristiwa yang terjadi pada pesawat Boeing 737-800 dengan registrasi PK-GUD ini menjadi perhatian utama, mendorong Garuda Indonesia untuk melakukan investigasi menyeluruh.

Direktur Operasi Garuda Indonesia, Tumpal M. Hutapea, menegaskan bahwa sebelum penerbangan, pesawat telah memenuhi seluruh standar operasional dan keselamatan yang berlaku. Menurutnya, ban pesawat juga telah dinyatakan laik jalan sebelum digunakan dalam penerbangan GA 288. Namun, insiden yang terjadi setelah pendaratan normal ini mendorong maskapai untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Garuda Indonesia memastikan bahwa pesawat PK-GUD yang melayani penerbangan GA-288 telah memenuhi standar operasional dan keselamatan penerbangan. Proses penggantian ban pesawat telah dilakukan melalui inspeksi menyeluruh guna memastikan pesawat laik operasi," ujar Tumpal.

Lebih lanjut, Tumpal menjelaskan bahwa seluruh 161 penumpang dan awak pesawat dalam kondisi selamat dan tidak ada yang terluka akibat insiden tersebut. Pendaratan berjalan sesuai prosedur dan awak pesawat mampu menangani situasi dengan baik. Kesiapsiagaan awak pesawat yang bertugas dinilai sangat membantu dalam memastikan proses pendaratan yang aman dan terkendali.

Setelah kejadian, tim teknis Garuda Indonesia segera melakukan inspeksi lanjutan, berkoordinasi dengan otoritas penerbangan terkait. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa lepasnya salah satu ban tidak menyebabkan kerusakan atau gangguan lebih lanjut pada sistem pesawat secara keseluruhan. Sebagai langkah perbaikan, komponen ban yang bermasalah telah diganti dengan suku cadang baru yang sesuai dengan standar kelaiakan operasi.

Sebelum kembali beroperasi, pesawat tersebut menjalani serangkaian uji kelaiakan dan inspeksi keselamatan tambahan untuk memastikan keamanannya. Setelah dinyatakan laik terbang, pesawat tersebut telah kembali beroperasi dan mendarat dengan normal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Otoritas penerbangan juga telah merekomendasikan agar Garuda Indonesia melakukan asesmen internal menyeluruh untuk mengidentifikasi akar penyebab insiden ini. Pihak maskapai berjanji akan secara aktif melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pihak berwenang.

"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang timbul dan terus berkomitmen untuk memperkuat tata kelola keselamatan penerbangan," kata Tumpal.

General Manager Garuda Indonesia Tanjungpinang, Ikhsan, membenarkan adanya insiden tersebut dan mengakui bahwa akibatnya, penerbangan pesawat Garuda Indonesia mengalami penundaan. Saat ini, Garuda Indonesia tengah berfokus pada investigasi internal dan koordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Prioritas utama adalah keselamatan penumpang dan awak pesawat, serta menjaga kepercayaan publik terhadap layanan penerbangan Garuda Indonesia.