Myanmar Tangguhkan Penerbitan Visa Turis Akibat Dampak Gempa Bumi

Pemerintah Myanmar telah mengumumkan penangguhan sementara penerbitan visa turis bagi wisatawan mancanegara. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap gempa bumi dahsyat yang melanda negara tersebut. Kementerian Imigrasi dan Kependudukan Myanmar menyatakan bahwa penangguhan ini berlaku mulai Kamis, 3 April 2025.

Kedutaan Besar Malaysia mengklarifikasi bahwa penangguhan ini hanya berlaku untuk visa turis, sementara permohonan visa bisnis tetap diproses seperti biasa. Informasi lebih lanjut mengenai kapan layanan visa turis akan kembali normal akan diumumkan kemudian.

Myanmar, yang dikenal dengan warisan budaya dan sejarahnya yang kaya, sebelumnya menghadapi tantangan akibat konflik bersenjata yang berlangsung selama bertahun-tahun, yang berdampak pada sektor pariwisata. Meskipun demikian, pariwisata Myanmar mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah pandemi global mereda, dengan lebih dari satu juta wisatawan asing mengunjungi negara itu pada tahun 2024.

Namun, harapan akan pemulihan pariwisata terhambat oleh gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang mengguncang wilayah Mandalay dan sekitarnya. Gempa tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur, termasuk bangunan-bangunan tinggi, perumahan, masjid, kuil kuno, dan situs-situs bersejarah yang populer di kalangan wisatawan.

Selain kerusakan fisik, gempa juga menyebabkan gangguan pada jaringan listrik dan komunikasi, serta kerusakan pada jalan-jalan utama. Pemerintah Myanmar mengimbau para wisatawan untuk menunda perjalanan mereka, terutama ke daerah-daerah yang terkena dampak langsung gempa. Imbauan ini dikeluarkan demi keselamatan wisatawan dan untuk memastikan kelancaran upaya penyelamatan dan pemulihan.

Gempa bumi juga berdampak pada sektor perhotelan, dengan banyak hotel di Myanmar dan sebagian wilayah Thailand mengalami kerusakan. Wisatawan yang telah memesan akomodasi di daerah yang terkena dampak dianjurkan untuk menghubungi hotel mereka untuk mengonfirmasi kondisi bangunan, akses jalan, dan ketersediaan fasilitas dasar.

Operasi pencarian dan penyelamatan masih terus berlangsung di wilayah yang terkena dampak gempa. Jumlah korban tewas dan luka-luka terus bertambah. USGS memperkirakan bahwa jumlah korban tewas bisa mencapai 10.000 jiwa. Hingga pertengahan April, lebih dari 5.350 orang dilaporkan tewas di Myanmar dan 48 orang di Thailand. Hampir 7.900 orang terluka, dan ratusan lainnya masih hilang.

Gempa susulan berkekuatan 5,5 skala Richter yang mengguncang wilayah Mandalay pada Minggu, 13 April, semakin memperburuk situasi dan mengingatkan akan ketidakstabilan kondisi saat ini.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Penangguhan visa turis sementara oleh pemerintah Myanmar.
  • Dampak gempa bumi terhadap infrastruktur dan sektor pariwisata.
  • Imbauan kepada wisatawan untuk menunda perjalanan dan memeriksa reservasi hotel.
  • Upaya pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung dan peningkatan jumlah korban jiwa.