Bambang Brodjonegoro Lepas Jabatan Komisaris di Sejumlah Perusahaan Terkemuka

Mantan Menteri Riset dan Teknologi era Presiden Joko Widodo, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, baru-baru ini mengundurkan diri dari sejumlah posisi komisaris di berbagai perusahaan publik terkemuka di Indonesia. Langkah ini dilakukan seiring dengan penunjukan dirinya sebagai Dekan Asian Development Bank Institute (ADBI).

Pengunduran diri terbaru adalah dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Informasi ini diungkapkan melalui keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana Bambang mengajukan surat pengunduran diri pada 10 April 2025. Dalam surat tersebut, dijelaskan bahwa pengunduran diri ini terkait dengan penunjukannya sebagai Dekan ADBI, yang mengharuskan dirinya untuk tidak merangkap jabatan pada entitas bisnis, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sesuai dengan ketentuan kontrak dengan ADBI.

Manajemen Telkom Indonesia memastikan bahwa pengunduran diri Bambang Brodjonegoro tidak akan berdampak signifikan terhadap operasional dan kelangsungan bisnis perusahaan. Dengan mundurnya Bambang, susunan komisaris Telkom Indonesia menjadi delapan orang, di mana dua di antaranya adalah Komisaris Independen.

Sebelumnya, Bambang Brodjonegoro juga telah mengundurkan diri dari beberapa jabatan komisaris independen lainnya, termasuk:

  • PT Astra International Tbk (ASII) - Efektif sejak 25 Maret 2025.
  • PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Efektif sejak 17 Maret 2025.
  • PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) - Efektif sejak 13 Maret 2025.
  • PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) - Efektif sejak 7 Maret 2025.

Pengunduran diri dari Astra International juga didasari alasan yang sama, yakni terkait dengan perannya sebagai Dekan ADBI. Pelepasan jabatan komisaris di berbagai perusahaan ini menandai babak baru dalam karir profesional Bambang Brodjonegoro, yang sebelumnya dikenal luas sebagai tokoh penting dalam pemerintahan dan sektor swasta Indonesia.

Sebagai informasi tambahan, Bambang Brodjonegoro memiliki rekam jejak yang panjang dalam pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (2019-2021), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (2016-2019), dan Menteri Keuangan (2014-2016) di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pengalaman luasnya di bidang ekonomi dan kebijakan publik menjadikannya figur yang dihormati dan dipercaya dalam berbagai posisi strategis.