Bupati Blitar Diperiksa Kejaksaan dalam Kasus Dugaan Penyimpangan Proyek Sabo Dam
Blitar – Rini Syarifah, Bupati Kabupaten Blitar periode 2020-2025, menghadiri pemeriksaan sebagai saksi oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Blitar terkait dugaan penyimpangan dalam proyek pembangunan sabo dam di aliran Sungai Kalibentak. Pemeriksaan ini dilakukan pada Rabu (16/4/2025) dan berlangsung selama lebih dari lima jam. Proyek tersebut diduga melibatkan anggaran sebesar Rp 4,9 miliar pada tahun 2023.
Penyidik Kejari Blitar memfokuskan pemeriksaan pada peran Rini Syarifah selama menjabat sebagai bupati, termasuk keterkaitannya dengan proses pengadaan proyek. Andrianto Budi Santoso, Plh Kepala Kejari Blitar, menyatakan bahwa pemeriksaan ini bertujuan untuk mengklarifikasi tanggung jawab Rini dalam pelaksanaan proyek. "Kami sedang mendalami apakah ada pelanggaran dalam tugas dan fungsi beliau selama menjabat," ujar Andrianto.
Selain Rini, pihak kejaksaan juga telah memeriksa 31 saksi lainnya, termasuk kakak kandung Rini, Muhammad Muchlison (Abah Ison), dan mantan Wakil Bupati Rahmat Santoso. Rahmat, yang sebelumnya mengundurkan diri pada 2023, mengungkapkan bahwa penyidik banyak menanyakan peran Tim Percepatan Pembangunan dan Inovasi Daerah (TP2ID) dalam proyek tersebut. Abah Ison diketahui merupakan salah satu anggota tim tersebut.
- Proyek Sabo Dam Kalibentak: Dibangun dengan anggaran Rp 4,9 miliar pada 2023.
- Pemeriksaan Rini Syarifah: Dilakukan selama lebih dari 5 jam dengan 50 pertanyaan.
- Saksi yang Diperiksa: Total 32 orang, termasuk pejabat terkait dan kontraktor.
- Status Perkara: Kejari masih melakukan pendalaman untuk kemungkinan penetapan tersangka baru.
Sebelumnya, Kejari Blitar telah menetapkan seorang direktur kontraktor berinisial MB sebagai tersangka dalam kasus ini. Proyek sabo dam ini terletak di Kecamatan Panggungrejo dan menjadi sorotan setelah muncul dugaan ketidaksesuaian dalam proses pengadaannya.
Rini Syarifah merupakan bupati perempuan pertama di Kabupaten Blitar. Ia terpilih pada Pilkada 2020 bersama Rahmat Santoso, namun keduanya kemudian terlibat konflik internal. Pada Pilkada 2024, Rini kalah dari pasangan Rijanto-Beky Hendrihansah.