Boeing Hadapi Turbulensi Ekonomi Akibat Ketegangan Perdagangan AS-China

WASHINGTON DC – Perseteruan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memunculkan dampak signifikan terhadap industri penerbangan global. Boeing, salah satu produsen pesawat terbesar di dunia, kini menghadapi tantangan berat akibat kebijakan tarif yang diterapkan oleh kedua negara. Langkah ini tidak hanya memengaruhi arus perdagangan, tetapi juga mengancam stabilitas pasokan di sektor penerbangan.

Kebijakan tarif impor yang dikeluarkan oleh Pemerintah AS telah memicu reaksi keras dari China. Beijing membalas dengan mengenakan tarif lebih tinggi pada impor pesawat dan komponen dari AS, termasuk produk-produk Boeing. Respons ini berdampak langsung pada operasional maskapai penerbangan China, yang terpaksa menunda pengiriman pesawat baru. Salah satu contohnya adalah Juneyao Airlines, yang menghentikan sementara penerimaan pesawat berbadan lebar akibat lonjakan biaya.

  • Dampak pada Rantai Pasok: China juga dikabarkan menginstruksikan maskapai-maskapai domestiknya untuk menghentikan pembelian suku cadang dan peralatan dari Boeing. Langkah ini berpotensi mengganggu proyek pengembangan pesawat lokal seperti COMAC C919, yang masih bergantung pada komponen AS.
  • Penurunan Ekspor: Data terbaru menunjukkan penurunan tajam ekspor pesawat komersial AS ke China, dari $4,2 miliar pada Agustus 2024 menjadi $2,6 miliar pada September 2024. Tren ini terus berlanjut hingga akhir tahun.
  • Tekanan Finansial: CEO Boeing, Kelly Ortberg, mengungkapkan bahwa pembekuan pengiriman dapat memengaruhi arus kas perusahaan, mengingat 60% pembayaran pesawat biasanya diterima saat pengiriman. Situasi ini diperburuk oleh tantangan finansial yang dihadapi Boeing sejak pandemi Covid-19.

Di tengah ketegangan ini, pesaing utama Boeing, Airbus, juga menghadapi kendala dalam memenuhi permintaan pasar China akibat keterbatasan kapasitas produksi. Sementara itu, maskapai-maskapai Eropa seperti Ryanair dan Delta Air Lines mulai mempertimbangkan penundaan pesanan atau pembayaran bea cukai tambahan.