Transformasi Infrastruktur Kota Bandung: 123 Km Kabel Udara Berhasil Ditertibkan
Bandung – Pemerintah Kota Bandung telah mencapai kemajuan signifikan dalam program penertiban infrastruktur telekomunikasi dengan berhasil memindahkan 123 kilometer kabel udara ke dalam tanah. Proyek besar ini merupakan bagian dari upaya sistematis untuk menciptakan tata kota yang lebih aman dan estetis, sekaligus mengatasi persoalan kabel semrawut yang selama ini menjadi keluhan warga.
Menurut Mahyudin, Kepala Bidang Infrastruktur dan TIK Diskominfo Kota Bandung, proyek pemindahan kabel menggunakan metode ducting telah dilaksanakan secara bertahap sejak 2022. Capaian tahunan menunjukkan progres yang konsisten:
- 30 kilometer berhasil diselesaikan pada 2022
- 42 kilometer dirampungkan sepanjang 2023
- 40 kilometer menjadi target penyelesaian untuk 2024
Hingga April 2025, tercatat 11 kilometer kabel tambahan telah dipindahkan, dengan fokus utama pada kawasan protokol seperti Jalan Dago dan Jalan Riau. Namun, tantangan masih ditemui di wilayah padat penduduk yang membutuhkan pendekatan lebih intensif.
Sanksi Tegas untuk Operator Nakal
Pemkot Bandung menerapkan kebijakan tegas terhadap pelanggaran aturan penataan kabel. "Kami tidak segan memotong kabel baru yang dipasang tanpa koordinasi," tegas Mahyudin. Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Asosiasi Penyedia Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) Jawa Barat, yang secara rutin melakukan patroli lapangan setiap hari Selasa.
Yudiana Arifin, Ketua Apjatel Jabar, menegaskan komitmen bersama untuk mewujudkan Bandung sebagai kota percontohan penataan kabel terpadu. "Kolaborasi antara pemerintah dan operator menjadi kunci keberhasilan program ini," ujarnya.
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Wisatawan
Erwin, Wakil Wali Kota Bandung, menekankan bahwa program ini tidak hanya menyangkut estetika, tetapi juga keselamatan warga. Beberapa insiden tragis, termasuk kasus kematian akibat kabel liar, mendorong percepatan penertiban. "Target kami adalah Bandung bebas kabel udara, meski harus dilakukan bertahap dengan metode yang efisien," pungkas Erwin.