Kasus Dugaan Pencabulan Guru Hadroh di Tangerang Selatan: Korban Mencapai Empat Anak
Tangerang Selatan – Kasus dugaan pencabulan yang melibatkan seorang guru Hadroh di wilayah Serua, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, semakin mengkhawatirkan setelah jumlah korban bertambah menjadi empat anak. Keempat korban tersebut berinisial R (7), H (7), R (9), dan B (6). Menurut Tri Purwanto, Kepala UPTD Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangsel, seluruh korban telah mendapatkan pendampingan, termasuk proses visum dan pemeriksaan lebih lanjut.
Awalnya, hanya tiga anak yang dilaporkan menjadi korban. Namun, belakangan muncul korban keempat yang berasal dari lingkungan yang sama. "Korban terbaru telah menjalani visum, dan kami terus memantau perkembangan kasus ini," ujar Tri. Laporan ini pertama kali diterima dari orang tua korban yang kemudian dilimpahkan ke pihak kepolisian dan UPTD PPA untuk tindakan lebih lanjut. Tri juga menyatakan bahwa kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah mengingat informasi yang berkembang dari pelaku dan korban.
- Trauma pada Korban: Keempat anak tersebut dilaporkan mengalami trauma berat akibat kejadian ini. UPTD PPA telah menjadwalkan sesi konseling psikologis untuk membantu pemulihan mental mereka.
- Proses Hukum: Pelaku, yang berinisial AA (35), masih dalam proses penyelidikan oleh kepolisian. UPTD PPA berkomitmen untuk terus mendampingi korban, termasuk dari aspek psikologis.
Kasus ini pertama kali terungkap setelah salah satu korban mengeluhkan rasa sakit pada bagian anus kepada orang tuanya. Pelaku, yang diketahui sebagai guru Hadroh di lingkungan tersebut, kini menjadi sorotan pihak berwajib. Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Azkar Sodiq, menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.