Generasi Muda Dorong Peningkatan Popularitas Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia

Jakarta – Fenomena peningkatan minat terhadap pariwisata berkelanjutan semakin mengemuka, terutama di kalangan generasi muda. Survei terbaru menunjukkan bahwa 46% wisatawan berusia 16-34 tahun menganggap ekowisata sebagai salah satu tren utama dalam beberapa tahun mendatang. Tidak hanya itu, 85% dari generasi Z dan milenial yang gemar bepergian menekankan pentingnya praktik ramah lingkungan selama berwisata. Bahkan, 71% wisatawan dari berbagai generasi menyambut baik rekomendasi destinasi yang mengusung konsep berkelanjutan.

Ekowisata, yang berfokus pada pelestarian alam dan edukasi lingkungan, kini menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Indonesia sendiri menawarkan beragam destinasi ekowisata yang memukau, seperti:

  • Taman Nasional Ujung Kulon yang terkenal dengan keanekaragaman hayatinya.
  • Taman Nasional Baluran yang dijuluki sebagai 'Africa van Java'.
  • Desa Penglipuran di Bali yang memadukan budaya dan kelestarian lingkungan.
  • Raja Ampat dengan keindahan bawah laut yang memesona.

Praktik pariwisata berkelanjutan biasanya mencakup pengurangan limbah plastik, penggunaan sumber daya alam secara efisien, serta partisipasi dalam kegiatan penanaman pohon. Sebagai respons terhadap tren ini, berbagai platform perjalanan online kini menyediakan fitur khusus untuk memudahkan wisatawan memilih akomodasi yang ramah lingkungan. Salah satunya adalah fitur tiket Green, yang membantu mengidentifikasi properti yang telah mengadopsi prinsip pariwisata berkelanjutan. Jumlah akomodasi berkelanjutan yang terdaftar dalam fitur ini pun mengalami peningkatan signifikan, dari 1.000 properti pada awal peluncurannya di tahun 2024 menjadi 2.500 properti di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.