Pentingnya Pengelolaan Hipertensi bagi Penyintas Stroke Menurut Ahli
Hipertensi dan Risiko Stroke Berulang
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dikenal sebagai salah satu faktor risiko utama penyebab stroke. Menurut data kesehatan, hampir 50% kasus stroke terkait dengan kondisi tekanan darah yang tidak terkendali. Bagi penyintas stroke, menjaga tekanan darah tetap stabil menjadi langkah krusial untuk mencegah serangan berulang. Dokter umumnya merekomendasikan terapi obat antihipertensi sebagai bagian dari manajemen jangka panjang. Namun, kepatuhan terhadap pengobatan seringkali menjadi tantangan, seperti yang dialami oleh beberapa pasien, termasuk publik figur.
Pendekatan Holistik dalam Pengendalian Hipertensi
Dr. Santi, seorang spesialis manajemen kesehatan, menekankan bahwa kontrol tekanan darah tidak selalu bergantung pada obat-obatan. "Terapi non-farmakologis memegang peran penting," ujarnya. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:
- Pola makan seimbang rendah garam
- Aktivitas fisik teratur
- Manajemen stres yang baik
- Istirahat cukup
- Penghindaran rokok dan alkohol
Ia menambahkan, "Penghentian obat mungkin dilakukan jika parameter kesehatan telah stabil, namun pemantauan tekanan darah harus terus berlanjut."
Faktor Risiko Lain yang Perlu Diperhatikan
Selain hipertensi, beberapa kondisi lain turut berkontribusi terhadap risiko stroke berulang:
- Kadar gula darah tidak terkontrol
- Profil lipid abnormal
- Gangguan pembekuan darah
- Masalah kardiovaskular
- Obesitas
Pendekatan komprehensif yang mencakup modifikasi gaya hidup dan pemantauan berkala dinilai lebih efektif dalam menekan angka kekambuhan stroke dibandingkan intervensi tunggal.