Indonesia tengah diproyeksikan sebagai pemain kunci dalam industri kendaraan listrik (EV) global, khususnya untuk pasar mobil setir kanan. Hal ini diungkapkan oleh Profesor Chen Qing Quan, seorang pakar terkemuka di bidang kendaraan listrik dari Universitas Hong Kong, yang dijuluki sebagai 'Bapak Mobil Listrik Asia'. Dalam sebuah forum internasional, Profesor Chen menyatakan optimisme tingginya terhadap potensi Indonesia dalam memimpin transformasi hijau di sektor otomotif.

Menurut Profesor Chen, Indonesia memiliki peluang besar untuk beralih dari produsen kendaraan berbahan bakar fosil menjadi pusat produksi kendaraan listrik. "Indonesia memiliki basis industri otomotif yang kuat dan komitmen pemerintah yang jelas dalam mendorong elektrifikasi transportasi. Dengan belajar dari pengalaman China, Indonesia bisa menjadi pemain utama di pasar setir kanan global," ujarnya dalam acara Xpeng Global Experience Day di Hong Kong.

Beberapa faktor yang mendukung proyeksi ini antara lain:

• Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan industri EV
• Potensi pasar domestik yang besar
• Kesempatan ekspor ke negara-negara dengan setir kanan
• Kolaborasi internasional, khususnya dengan China

Profesor Chen juga mengungkapkan rencana kunjungannya ke Indonesia pada awal Mei mendatang untuk menghadiri pameran mobil listrik yang diselenggarakan oleh Periklindo. Kunjungan ini akan menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama teknologi antara Indonesia dan China, sekaligus memanfaatkan momen peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

"Kami akan membawa delegasi produsen EV dan energi terbarukan dari China untuk menjajaki peluang investasi dan transfer teknologi. Ini adalah tahun yang strategis untuk memperdalam kolaborasi antara kedua negara di sektor kendaraan ramah lingkungan," tambah Profesor Chen.