Tragedi Berdarah di Papua: 15 Pendulang Emas Tewas dalam Serangan KKB, 14 Dimakamkan Massal

Dekai, Papua Pegunungan – Sebanyak 14 dari 15 jenazah pendulang emas yang menjadi korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah dimakamkan secara massal di Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Selasa (15/4/2025). Satu jenazah lainnya telah dipulangkan ke keluarga di Kabupaten Boven Digoel.

Menurut Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, keputusan pemakaman massal diambil setelah pertimbangan medis menyatakan jenazah tidak layak untuk dipindahkan. "Kondisi jenazah sudah membusuk dan berisiko menularkan infeksi jika dibawa ke daerah asal," jelas Yusuf.

Direktur RSUD Dekai, dr. Glenn M Nurtanyo, menegaskan bahwa pemakaman di Yahukimo merupakan langkah preventif untuk mencegah penyebaran penyakit. "Ini murni keputusan medis, bukan masalah biaya," tegasnya.

Kronologi Kejadian
Serangan mematikan ini terjadi pada Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025) di sejumlah lokasi penambangan emas tradisional di Yahukimo dan Pegunungan Bintang. Operasi gabungan TNI-Polri kemudian berhasil menemukan 15 jenazah dengan rincian sebagai berikut:

  • Wawan Tangahu (Sulawesi Utara) – TKP Area 22 Yahukimo
  • Suardi Laode (Sulawesi Utara) – TKP Area 22 Yahukimo
  • Stenli Humena (Sulawesi Utara) – TKP Muara Kum
  • Yuda Lesmana (Dekai) – TKP Camp Muradala
  • Riki Rahmat (Sulawesi Tenggara) – TKP Camp Muradala
  • Muhammad Arif (Dekai) – TKP Camp Muradala
  • Safaruddin (Dekai) – TKP Camp Muradala
  • Abdur Raffi Batu Bara (Dekai) – TKP Camp Muradala
  • Stefanus Gisbertus (Maluku) – TKP Tanjung Pamali
  • Zamroni (Jawa Tengah) – TKP Tanjung Pamali
  • Rusli (Papua) – TKP Area 22 Yahukimo
  • Sahar (Sulawesi Tenggara) – TKP Area 33 Yahukimo
  • Saharudin (Sulawesi Selatan) – TKP Kepala Air Mumok
  • Haidil Isdar (Sulawesi Selatan) – TKP Tanjung Pamali
  • Ariston Kamma (Sulawesi Selatan) – Jenazah telah dipulangkan ke Boven Digoel

Insiden ini kembali mengangkat isu kerentanan keamanan di wilayah Papua, terutama bagi warga sipil yang bekerja di sektor informal seperti penambangan emas. KKB diduga terus memperluas aksi terornya dengan menargetkan kelompok rentan.