Perbandingan Tiga Varian Ayam Goreng Arab yang Sedang Hits di Jakarta
Jakarta - Kuliner ayam goreng dengan sentuhan rempah khas Timur Tengah semakin populer di ibu kota. Tiga merek terkemuka—Almaz Chicken, Zangos, dan Mecca Fried Chicken—menawarkan pengalaman rasa yang berbeda, meski sama-sama mengusung konsep ayam goreng ala Arab Saudi. Berikut ulasan mendalam tentang ketiganya.
1. Almaz Chicken: Rempah yang Diserap Perlahan
Dibuka pertama kali pada Juni 2024, Almaz Chicken terinspirasi dari AlBaik, merek legendaris asal Arab Saudi. Restoran cepat saji ini menawarkan dua varian utama: Original dan Saudi Hot. Meski menggunakan bagian paha atas, tekstur dagingnya cenderung kering. Bumbu rempahnya—seperti kapulaga, jintan, dan lada hitam—memberi sentuhan aromatik ringan. Varian Saudi Hot memiliki tingkat kepedasan yang lebih tinggi, tetapi masih bisa ditolerir. Harga per dua potong ayam berkisar Rp 26.000.
2. Zangos Chicken: Juiciness dan Rempah yang Medok
Zangos menonjol dengan teknik pengolahan khusus yang menghasilkan kulit renyah dan daging yang juicy. Dua varian andalannya, Saudi Hot dan Mama Noora, dibanderol Rp 25.000 per porsi. Saudi Hot menawarkan rasa gurih dengan rempah yang merata, sementara Mama Noora lebih pedas berkat dominasi paprika dan lada hitam. Kemasan kertasnya tidak mengurangi kerenyahan kulit, meski sedikit basah karena minyak.
3. Mecca Fried Chicken: Alternatif dengan Konsep Berbeda
Mecca Fried Chicken hadir sebagai pilihan bagi yang mencari alternatif tanpa melanggar prinsip tertentu. Varian Original (Rp 29.500) dan Tandoori Wings (Rp 45.500) kurang memukau dari segi tekstur—dagingnya kering dan bumbu kurang meresap. Tandoori Wings memberi kesan rasa keju butter dan oregano, tetapi tidak cukup kuat untuk menutupi kekurangan tekstur.
Penilaian Akhir: Zangos Chicken unggul dengan keseimbangan tekstur dan rasa, sementara Almaz cocok untuk yang menyukai rempah ringan. Mecca Fried Chicken mungkin lebih tepat sebagai pilihan alternatif.