Aksi Penipuan Berkedok Guru Baru Menyasar Lima SD di Pangandaran
Pangandaran – Sebuah kasus penipuan dengan modus operandi mengaku sebagai guru baru terjadi di lima sekolah dasar (SD) di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Pelaku berhasil mengambil sejumlah perhiasan milik siswa sebelum menghilang dari lokasi kejadian.
Menurut keterangan Aiptu Yusdiana, Kasihumas Polres Pangandaran, pelaku beraksi secara terorganisir dengan menyasar sekolah-sekolah di Kecamatan Kalipucang dan Pangandaran. Modusnya, pelaku mengumpulkan siswa di dalam kelas dengan dalih akan dilakukan razia oleh polisi. Setelah meminta siswa menyerahkan perhiasan, pelaku langsung meninggalkan lokasi. "Pelaku berpakaian rapi dengan stelan batik, celana panjang, dan sepatu, sehingga terlihat meyakinkan," ungkap Yusdiana.
Berikut daftar sekolah yang menjadi lokasi kejadian: - SDN 3 Putrapinggan - SDN 4 Putrapinggan - SDN 1 Bagolo - SDN 1 Banjarharja - SDN Sukahurip
Korban penipuan terdiri dari 3 siswa di SDN Banjarharja, 2 siswa di SDN 1 Bagolo, serta masing-masing 1 siswa di SDN 3 Putrapinggan, SDN 4 Putrapinggan, dan SDN Sukahurip. Barang yang diambil berupa perhiasan emas seperti kalung dan cincin.
Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam dengan mengumpulkan bukti dan keterangan. Masyarakat diminta berpartisipasi dengan melaporkan informasi terkait melalui hotline 110. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin, mengimbau guru agar datang lebih awal ke sekolah dan orang tua tidak memakaikan perhiasan berharga pada anak saat bersekolah.
Agus menduga pelaku merupakan komplotan mengingat kejadian berlangsung di lokasi berjauhan dalam waktu bersamaan. "Modus serupa pernah terjadi di Jawa Tengah dan Ciamis," tambahnya. Pihaknya berharap sekolah meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.