Lonjakan Kasus Pembajakan Kapal di Selat Singapura dan Perairan Indonesia Memicu Kekhawatiran Global

Biro Maritim Internasional (IMB) melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus pembajakan dan perampokan bersenjata di perairan global, terutama di kawasan Selat Singapura dan perairan Indonesia. Data terbaru menunjukkan bahwa dalam tiga bulan pertama tahun 2025, tercatat 45 insiden pembajakan, naik hampir 35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Detail Insiden Pembajakan - 37 kapal berhasil dinaiki secara paksa oleh bajak laut. - 4 kapal berhasil dibajak sepenuhnya. - 4 percobaan serangan dilaporkan gagal.

IMB juga mencatat bahwa keselamatan awak kapal semakin terancam, dengan 37 pelaut disandera, 13 orang diculik, 2 orang diancam, dan 1 orang terluka. Kawasan Selat Singapura menjadi titik panas dengan 27 serangan, meningkat drastis dari hanya 7 kasus pada tahun 2024.

Fakta Kunci Selat Singapura - 92% kapal yang menjadi target berhasil dinaiki paksa. - 9 kapal besar, termasuk kapal tanker dan kapal curah dengan bobot lebih dari 100.000 ton, menjadi korban. - 14 kasus melibatkan penggunaan senjata api.

Michael Howlett, Direktur IMB, menekankan pentingnya perlindungan bagi awak kapal yang melintasi perairan berbahaya ini. "Keamanan rute pelayaran vital seperti Selat Singapura harus menjadi prioritas," ujarnya. IMB, sebagai bagian dari Kamar Dagang Internasional (ICC), terus memantau dan melaporkan perkembangan terkini untuk mendorong tindakan pencegahan yang lebih efektif.