IDI Jabar Perketat Investigasi Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Dokter Kandungan di Garut

BANDUNG – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat sedang melakukan penyelidikan mendalam terkait laporan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter kandungan di Kabupaten Garut. Kasus ini mencuat setelah beredarnya rekaman video yang diduga menunjukkan tindakan tidak pantas terhadap pasien saat pemeriksaan USG.

Ketua IDI Jabar, Moh Luthfi, mengonfirmasi bahwa tim investigasi dari Majelis Kehormatan Etika Kedokteran telah diterjunkan ke lokasi untuk mengumpulkan bukti dan melakukan verifikasi fakta. "Proses investigasi sedang berlangsung secara intensif. Kami akan memastikan semua aspek kasus ini ditelusuri secara objektif," tegas Luthfi dalam keterangan resminya.

Berikut poin-poin penting yang diungkapkan IDI Jabar: - Dokter yang bersangkutan berpotensi menghadapi sanksi berat, termasuk pemecatan dari keanggotaan IDI jika terbukti melanggar kode etik. - Kewenangan pencabutan izin praktik berada di bawah Dinas Kesehatan setempat, namun IDI akan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil investigasi. - Kasus ini dinilai telah merusak citra profesi kedokteran dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga medis.

Video kontroversial yang beredar di platform media sosial menunjukkan momen pemeriksaan USG dimana dokter pria tersebut diduga melakukan tindakan di luar prosedur medis. Beberapa hal yang mencurigakan antara lain: 1. Tidak adanya perawat pendamping selama proses pemeriksaan 2. Gerakan tangan dokter yang tidak terkait dengan prosedur USG 3. Ekspresi tidak nyaman yang terlihat pada wajah pasien

IDI Jabar menegaskan komitmennya untuk menjaga martabat profesi kedokteran dan melindungi hak-hak pasien. Organisasi ini juga mendorong korban atau saksi lain untuk melapor guna memperkuat proses investigasi. "Kami sangat serius menangani kasus ini dan tidak akan mentolerir pelanggaran etika medis apapun," pungkas Luthfi.