Misteri Penyu Kardus Gadobangkong: Perbaikan dan Proses Restorasi Ornamen Viral

Misteri Penyu Kardus Gadobangkong: Perbaikan dan Proses Restorasi Ornamen Viral

Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan viralnya sebuah ornamen penyu di Alun-alun Gadobangkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kehebohan tersebut bukan karena keindahan patung tersebut, melainkan karena material pembuatannya yang tak terduga: kardus. Setelah sempat menghilang dari lokasi semula, misteri di balik ornamen penyu ini akhirnya terungkap. Ternyata, penyu raksasa tersebut sedang menjalani proses perbaikan yang cukup intensif.

Informasi yang dihimpun dari rekanan pembangunan Alun-alun Gadobangkong, Imran Firdaus, menyebutkan bahwa ornamen penyu tersebut memang sengaja dipindahkan untuk direstorasi. Kondisi ornamen yang memprihatinkan, dengan kerangka bambu dan lapisan kardus yang rapuh, menjadi alasan utama dilakukannya perbaikan. Pernyataan Imran tersebut sekaligus membantah isu hilangnya ornamen penyu yang sempat beredar luas di media sosial. Ia pun menunjukkan surat permohonan perbaikan yang telah diizinkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, membuktikan bahwa proses pemindahan dan perbaikan tersebut dilakukan secara resmi dan terdokumentasi.

Tim Liputan mengunjungi bengkel las di Gang Ajid, Desa Cimaja, tempat ornamen tersebut diperbaiki. Di sana, Mugi Priatna, teknisi yang ditugaskan untuk merestorasi ornamen tersebut, menjelaskan proses perbaikan yang sedang dilakukan. Proses perbaikan ini meliputi pembongkaran struktur ornamen secara menyeluruh. Detil pengamatan menunjukkan kerangka bambu yang rapuh dan lapisan kardus yang sudah rusak parah. Beberapa pola hitam putih yang meniru tekstur tempurung penyu terlihat tergeletak di lantai bengkel, sementara rangka utama ornamen masih dalam proses pembongkaran.

Proses restorasi akan melibatkan pembuatan kerangka baru dari besi untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan ornamen. Setelah kerangka baru terpasang, ornamen tersebut akan dilapisi kembali dengan resin. Mugi menjelaskan terdapat beberapa pilihan material untuk lapisan resin, termasuk kardus dan serat karbon. Pemilihan material akan mempertimbangkan aspek biaya dan kualitas. Penggunaan serat karbon dipertimbangkan untuk menghasilkan hasil yang lebih baik dan tahan lama, meskipun biayanya relatif lebih mahal.

Proses perbaikan diperkirakan akan memakan waktu lebih dari dua minggu. Kerumitan pekerjaan dan detail restorasi yang diperlukan menjadi faktor utama lamanya proses perbaikan. Setelah selesai, diharapkan ornamen penyu tersebut dapat kembali menghiasi Alun-alun Gadobangkong dengan tampilan yang lebih kokoh dan awet, serta menjadi daya tarik bagi masyarakat dan wisatawan.

Beberapa poin penting terkait proses perbaikan:

  • Kondisi ornamen yang memprihatinkan: kerangka bambu dan lapisan kardus yang rapuh.
  • Proses perbaikan melibatkan pembuatan kerangka besi yang baru.
  • Lapisan resin akan menggunakan kardus atau serat karbon, tergantung pertimbangan biaya dan kualitas.
  • Perbaikan diperkirakan memakan waktu lebih dari dua minggu.
  • Perbaikan dilakukan secara resmi dengan izin dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi.