Katy Perry dan Misi NS-31: Sebuah Lompatan Sejarah bagi Perempuan di Luar Angkasa
Katy Perry membuat sejarah dengan menjadi bintang pop pertama yang menyanyikan lagu di luar angkasa. Dalam misi NS-31 yang berlangsung singkat sekitar 11 menit, Perry dan lima perempuan lainnya melintasi Garis Kármán, batas antara Bumi dan luar angkasa. Perry memilih lagu klasik What a Wonderful World milik Louis Armstrong, bukan lagu hitsnya sendiri, sebagai bentuk penghormatan terhadap kebersamaan umat manusia.
Perry menggambarkan pengalaman ini sebagai "puncak tertinggi" dalam hidupnya. "Ini bukan tentang saya, tapi tentang energi kolektif, tentang perempuan masa depan, dan tentang dunia yang indah," ujarnya. Ia juga membawa bunga aster sebagai simbol penghargaan terhadap Bumi. Misi ini menjadi penerbangan antariksa pertama yang seluruh awaknya perempuan sejak Valentina Tereshkova pada 1963.
Kritik dan Dukungan
Meski dipuji sebagai tonggak sejarah, misi ini juga menuai kritik dari sejumlah tokoh: - Olivia Wilde menyindir melalui Instagram Story dengan komentar sarkastik tentang biaya yang dikeluarkan. - Amy Schumer mengolok-olok dengan membawa mainan Black Panther sebagai parodi terhadap bunga aster Perry. - Emily Ratajkowski mempertanyakan dampak lingkungan dari wisata luar angkasa. - Olivia Munn mengkritik penggunaan dana besar sementara banyak orang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
Di sisi lain, Lauren Sánchez dan Gayle King membela misi ini. Sánchez mengundang para kritikus untuk melihat langsung dedikasi tim Blue Origin. "Percayalah, ikutlah dengan saya. Ini akan membuka mata Anda," tegasnya.
Perry mengungkapkan rencananya untuk menulis lagu baru yang terinspirasi dari pengalaman ini. Ia berharap misi ini tidak hanya dilihat sebagai gaya-gayaan, tapi juga sebagai pengingat untuk lebih mencintai Bumi.