Plafon Lima Ruang Kelas SDN Sebatik Barat Runtuh, DPRD Nilai Proyek APBN Kurang Berkualitas
Nunukan, Kalimantan Utara – Kondisi memprihatinkan ditemukan oleh anggota DPRD Nunukan saat melakukan pemantauan proyek pengadaan meubelair APBD 2024 di SDN 004 Sebatik Barat. Lima ruang kelas baru (RKB) di sekolah tersebut mengalami keruntuhan plafon, padahal bangunan tersebut baru selesai dibangun pada tahun 2023.
Menurut Kepala SDN 004 Sebatik Barat, Nur Minari, insiden ini terjadi saat libur Ramadhan dan berlanjut hingga siswa kembali masuk sekolah. "Plafon berbahan asbes mulai runtuh akibat kelembaban yang tinggi selama musim hujan. Kerusakan tidak hanya terjadi di satu RKB, melainkan di lima ruangan dengan waktu kejadian yang berbeda," jelasnya. Nur Minari mengusulkan agar material plafon diganti dengan plywood yang lebih tahan lama.
DPRD Kritik Kualitas Proyek APBN Anggota DPRD Nunukan, Andre Pratama, menyoroti rendahnya kualitas proyek yang didanai APBN tersebut. "Ini proyek yang seharusnya bisa bertahan puluhan tahun, tapi belum tiga tahun sudah ambruk. Bahkan, lima RKB sekaligus mengalami kerusakan," ujarnya. Andre juga menyayangkan dampak finansial yang harus ditanggung pemerintah daerah akibat kerusakan ini.
Beberapa poin yang menjadi sorotan DPRD Nunukan: - Material tidak tahan lama: Penggunaan asbes dinilai tidak sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. - Rangka plafon perlu diperbaiki: Rangka baja ringan yang digunakan juga harus diganti karena tidak kompatibel dengan material plywood. - Beban tambahan bagi APBD: Kerusakan ini memaksa pemerintah daerah mengalokasikan dana perbaikan dari anggaran sendiri.
Andre mendukung usulan pergantian material plafon, namun menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek serupa di wilayah tersebut.