Hermès Rebut Mahkota Perusahaan Mewah Global dari LVMH

Paris – Industri barang mewah global menyaksikan perubahan kekuasaan setelah Hermès International berhasil menggusur LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton sebagai perusahaan mewah dengan kapitalisasi pasar tertinggi di dunia. Perubahan ini terjadi menyusul pelemahan tajam saham LVMH sebesar 7,8% dalam satu hari perdagangan, dipicu oleh laporan kinerja kuartal pertama 2025 yang mengecewakan.

Laporan keuangan LVMH mengungkapkan penurunan penjualan tahunan sebesar 3% pada kuartal pertama, kontras dengan proyeksi analis yang memperkirakan pertumbuhan marginal. Pelemahan ini berdampak sistemik terhadap saham perusahaan mewah lainnya: - Kering mengalami penurunan 5,2% - Burberry turun 4,6% - Richemont melemah 0,9%

Sementara itu, Hermès justru mencatat kenaikan saham sebesar 0,2%, cukup untuk mendorong kapitalisasi pasarnya mencapai €246,4 miliar—melampaui LVMH yang berada di €244,1 miliar.

Analisis Sektorial dan Geografis Divisi minuman keras LVMH menjadi penyumbang pelemahan terbesar dengan kontraksi 9%, terutama dipengaruhi oleh: - Penurunan permintaan cognac di pasar AS dan Tiongkok - Ketegangan geopolitik yang berkelanjutan - Kebijakan tarif perdagangan yang fluktuatif

Sektor fashion dan barang kulit—yang menyumbang 78% laba tahun 2024—juga mengalami kemerosotan 5%, sementara penjualan jam tangan stagnan. Secara geografis: - Eropa: Pertumbuhan positif 2% - Asia (eks-Jepang): Kontraksi 11% - Amerika Serikat: Penurunan 3% - Jepang: Turun 1%

Prospek dan Tantangan Industri Analis Citi menyebut kinerja LVMH "jauh di bawah skenario paling pesimistis" dan memproyeksikan tantangan berkelanjutan sepanjang 2025. Bank of America Global Research menambahkan bahwa visibilitas pasar tetap terbatas akibat: - Ketidakpastian kebijakan tarif global - Tekanan inflasi yang persisten - Perubahan pola konsumsi kelas menengah

Laporan ini muncul di tengah eskalasi kebijakan perdagangan global, termasuk ancaman tarif AS yang sempat diumumkan oleh pemerintahan Trump. Meski dampak langsung masih terbatas, pelaku pasar mewaspadai efek domino terhadap: - Biaya produksi - Marga keuangan - Daya beli konsumen aspirasional

Eksekutif LVMH mengindikasikan kemungkinan penyesuaian harga sebagai strategi mitigasi, sambil menekankan bahwa belum terlihat perubahan tren struktural dalam enam bulan terakhir.