Transformasi Ekonomi Korea Selatan: Dari Negara Miskin Menuju Raksasa Teknologi

Korea Selatan telah mengalami transformasi ekonomi yang luar biasa dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Dari negara yang sempat terpuruk pasca-Perang Korea (1950-1953), kini negeri ini menjelma menjadi salah satu kekuatan ekonomi terkemuka di dunia. PDB per kapita yang sempat hanya USD 64 pada 1955 melonjak drastis menjadi USD 37,67 ribu pada 2025, menandakan kemajuan yang signifikan.

Salah satu faktor utama di balik kesuksesan ini adalah peran Presiden Park Chung-hee, yang memimpin dari 1961 hingga 1979. Meski dikenal sebagai pemimpin yang kontroversial, Park berhasil membawa Korea Selatan keluar dari keterpurukan ekonomi. Kebijakannya yang berfokus pada industrialisasi dan pembangunan infrastruktur menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang pesat. Chaebol, atau konglomerat keluarga seperti Samsung, LG, dan Hyundai, turut berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ini.

Berikut beberapa langkah strategis yang dilakukan Korea Selatan:

  • Industrialisasi Berbasis Ekspor: Pemerintah mendorong perusahaan lokal untuk berfokus pada industri berat dan kimia, serta membangun hubungan dengan perusahaan asing.
  • Normalisasi Hubungan dengan Jepang: Pada 1965, Korea Selatan dan Jepang menyepakati normalisasi hubungan diplomatik, yang membuka jalan bagi investasi dan bantuan finansial dari Jepang.
  • Partisipasi dalam Perang Vietnam: Pengiriman pasukan ke Vietnam membawa keuntungan finansial berupa bantuan dari Amerika Serikat.
  • Pengiriman Tenaga Kerja ke Luar Negeri: Ribuan warga Korea Selatan dikirim ke Jerman Barat dan negara lain untuk bekerja, menghasilkan devisa yang signifikan.

Selain faktor kebijakan, budaya kolektif masyarakat Korea Selatan juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi. Semangat gotong royong dan loyalitas terhadap perusahaan menjadi nilai yang dijunjung tinggi, bahkan saat krisis keuangan Asia 1990-an, banyak warga yang rela menyumbangkan emas mereka untuk menyelamatkan perekonomian negara.

Kini, Korea Selatan tidak hanya dikenal sebagai rumah bagi raksasa teknologi seperti Samsung dan Hyundai, tetapi juga sebagai pusat budaya global melalui gelombang K-Pop dan drama Korea. Transformasi ini membuktikan bahwa dengan kebijakan yang tepat dan semangat kolektif, sebuah negara dapat bangkit dari keterpurukan menjadi pemimpin global.