Demo Siswa SMK Kalideres: Aksi Protes Diduga Terkait Kasus Pelecehan Guru

Demo Siswa SMK Kalideres: Aksi Protes Diduga Terkait Kasus Pelecehan Guru

Sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kalideres, Jakarta Barat, menggelar aksi demonstrasi di lingkungan sekolah pada Rabu, 26 Februari 2025. Aksi yang terekam dan beredar di media sosial ini diduga terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang guru terhadap beberapa siswa. Video amatir yang beredar memperlihatkan para siswa, mengenakan seragam Pramuka, berkumpul di halaman sekolah, meneriakkan yel-yel dan membentangkan spanduk dengan tulisan “OUT OBANG” dan “NGERTI HUKUM TAPI MESUM, JANGAN RUSAK SEKOLAH KAMI”. Mereka juga menggunakan flare berwarna-warni, menunjukkan tingkat emosi yang tinggi dan mendesak tindakan tegas terhadap guru yang diduga melakukan pelecehan.

Para siswa tampak berupaya menerobos pagar sekolah, mendesak pihak sekolah untuk membuka gerbang. Ketegangan memuncak ketika sejumlah siswa berhasil memasuki area sekolah setelah berhasil mendorong pagar yang dijaga oleh guru. Aksi ini menimbulkan kekacauan sementara di lingkungan sekolah. Ketua RT setempat, yang menyaksikan kejadian tersebut dari dekat, mengungkapkan kekecewaannya karena pihak sekolah tidak memberitahukan sebelumnya mengenai rencana demonstrasi tersebut. Beliau menyatakan bahwa seharusnya pihak sekolah lebih proaktif dalam melakukan mediasi atau komunikasi untuk mencegah aksi demonstrasi yang berpotensi mengganggu ketertiban umum dan lingkungan sekitar.

Pihak kepolisian dari Polsek Kalideres telah melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pelecehan seksual ini. Kapolsek Kalideres, Kompol Arnold Julius Simanjuntak, menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada laporan resmi dari korban ke pihak kepolisian. Namun, polisi telah menerima informasi terkait dugaan pelecehan tersebut secara lisan dari para siswa saat melakukan patroli rutin di sekitar sekolah. Penyelidikan saat ini difokuskan pada pengumpulan bukti dan keterangan dari berbagai pihak, termasuk perwakilan sekolah dan kepala sekolah. Kepolisian berharap agar pihak sekolah dapat memfasilitasi mediasi antara terduga korban, terduga pelaku, dan orang tua murid untuk menyelesaikan masalah ini secara internal.

Proses mediasi tersebut dianggap penting untuk mencari solusi yang adil dan bijak, serta mencegah eskalasi konflik yang lebih besar. Langkah kepolisian ini menunjukkan komitmen untuk menyelidiki kasus tersebut secara menyeluruh dan memberikan perlindungan kepada korban potensial. Namun, hingga saat ini proses penyelidikan masih terus berlanjut, dan belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini. Kejelasan hukum atas kasus ini sangat dinantikan oleh para siswa dan masyarakat sekitar. Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para siswa menjadi cerminan dari keresahan dan tuntutan akan keadilan atas dugaan pelecehan seksual yang mereka alami. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya perlindungan anak dan mekanisme penanganan kasus pelecehan seksual yang efektif di lingkungan pendidikan.

Kronologi Kejadian:

  • Rabu, 26 Februari 2025, pukul 09.00 WIB: Siswa SMK Kalideres menggelar demonstrasi di depan sekolah.
  • Demonstrasi: Siswa meneriakkan yel-yel, membentangkan spanduk, dan menggunakan flare.
  • Peristiwa: Siswa berupaya menerobos pagar sekolah dan berhasil masuk ke dalam area sekolah.
  • Laporan Polisi: Belum ada laporan resmi dari korban ke polisi, namun informasi diterima secara lisan dari siswa.
  • Penyelidikan: Kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus.
  • Mediasi: Pihak kepolisian mendorong mediasi antara terduga korban, terduga pelaku, dan orang tua murid.