TNI-Polri Sita Ratusan Busur dan Ribuan Anak Panah Pasca Bentrokan Pilkada Puncak Jaya
TNI-Polri Sita Ratusan Busur dan Ribuan Anak Panah Pasca Bentrokan Pilkada Puncak Jaya
Insiden bentrokan antar pendukung pasangan calon (paslon) Bupati Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Senin, 3 Maret 2025, menyisakan dampak yang cukup serius. Untuk mencegah terjadinya eskalasi kekerasan lebih lanjut, aparat gabungan TNI-Polri dari Polres Puncak Jaya dan Kodim 1714/Puncak Jaya langsung bergerak cepat dengan menggelar razia dan patroli besar-besaran di Kota Mulia, Kamis, 6 Maret 2025. Operasi keamanan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, dan Kasdim 1714/Puncak Jaya, Kapten Inf Yohanes D Antaribaba, melibatkan ratusan personel yang menyisir seluruh sudut kota, bahkan hingga menyusuri sungai. Sasaran utama razia adalah senjata tradisional berupa busur dan anak panah yang menjadi pemicu utama bentrokan sebelumnya.
Operasi gabungan ini bukan sekadar razia senjata. Petugas juga melakukan pendekatan dialogis dengan warga untuk mengajak masyarakat agar tetap tenang dan menahan diri dari tindakan anarkis. AKBP Kuswara menegaskan komitmen TNI-Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Puncak Jaya. Ia menekankan bahwa kehadiran TNI-Polri bertujuan untuk melindungi warga dan mencegah terulangnya aksi kekerasan. "Kami TNI-Polri akan terus hadir di tengah masyarakat untuk menjamin keamanan dan kedamaian di Kabupaten Puncak Jaya," tegasnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com Kamis malam. "Buktinya, saat ini dan beberapa waktu lalu, hingga ke depannya kami akan terus menjamin serta selalu ada untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif." Hasil dari razia tersebut cukup signifikan, dengan ratusan busur dan ribuan anak panah berhasil diamankan dan kini berada di Mako Polres Puncak Jaya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib, turut memberikan imbauan kepada kedua kubu pendukung paslon untuk segera menghentikan segala bentuk aksi kekerasan dan saling serang. Ia meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi. "Kami minta kedua kubu pendukung paslon bupati untuk menahan diri dan tidak terprovokasi sehingga saling serang," kata Yopi. Lebih lanjut, Yopi juga menyerukan kepada para tokoh masyarakat, intelektual, dan mahasiswa, baik di Puncak Jaya maupun di luar daerah, untuk bersama-sama berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dan menjaga situasi yang kondusif di Kabupaten Puncak Jaya. Upaya menciptakan suasana damai menjadi prioritas utama untuk menghindari dampak buruk yang lebih luas akibat konflik pasca-pemilihan.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh TNI-Polri dan pemerintah daerah menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Puncak Jaya. Razia senjata dan imbauan damai diharapkan dapat mencegah terjadinya bentrokan susulan dan mengembalikan suasana kondusif di wilayah tersebut. Keberhasilan upaya ini akan sangat bergantung pada kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan dan perdamaian, serta menghindari tindakan yang dapat memicu konflik.
- Kronologi Bentrokan:
- Senin, 3 Maret 2025: Bentrokan antar pendukung paslon Bupati Puncak Jaya.
- Rabu, 5 Maret 2025: Aksi saling serang antar kedua kubu.
-
Kamis, 6 Maret 2025: Razia dan patroli gabungan TNI-Polri.
-
Hasil Razia:
- Ratusan busur.
-
Ribuan anak panah.
-
Pihak yang terlibat:
- Polres Puncak Jaya
- Kodim 1714/Puncak Jaya
- Penjabat Bupati Puncak Jaya
- Kedua kubu pendukung paslon Bupati Puncak Jaya