Kisah Ajeng: Radang Usus Buntu di Usia Muda Akibat Pola Makan Tak Sehat
Seorang wanita asal Bogor, Ajeng Sumawi Citra, harus menjalani operasi darurat akibat radang usus buntu di usia 25 tahun. Kasus ini mencuatkan pentingnya kesadaran akan pola hidup sehat, terutama di kalangan generasi muda.
Gejala awal mulai muncul pada Januari 2024, ketika Ajeng merasakan nyeri perut yang berbeda dari keluhan maag biasa. Rasa sakit tersebut bermula di sisi kiri bawah perut, kemudian berpindah ke bagian kanan bawah pusar. "Awalnya saya mengira ini hanya asam lambung yang kambuh," ujar Ajeng, yang memang memiliki riwayat gangguan pencernaan.
Setelah beberapa kali berobat ke klinik tanpa hasil memuaskan, pemeriksaan intensif melalui serangkaian tes medis akhirnya mengungkap diagnosis radang usus buntu. Dokter menyarankan operasi segera untuk mencegah komplikasi lebih serius.
Faktor Pemicu Radang Usus Buntu - Konsumsi makanan pedas berlebihan - Kurang asupan serat dari sayuran - Pola makan tidak teratur - Kebiasaan mengabaikan gejala awal
Menurut dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH, spesialis penyakit dalam, radang usus buntu bisa dipicu oleh berbagai faktor. "Pola makan rendah serat memperlambat pergerakan usus, meningkatkan risiko penyumbatan dan peradangan," jelasnya. Dokter juga menekankan bahwa organ kecil berbentuk kantong di ujung usus halus ini rentan mengalami gangguan jika tidak dijaga kesehatannya.
Ajeng mengaku sering mengonsumsi makanan instan dan pedas seperti seblak, bakso, serta mi ayam hampir setiap hari. Kebiasaan ini, ditambah dengan minimnya asupan sayur, diduga kuat menjadi pemicu utama masalah kesehatannya. Kini, setelah menjalani operasi, ia berkomitmen untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.