Pramono Anung Tegaskan Rekrutmen Direksi Bank DKI Harus Berbasis Kompetensi

Gubernur Jakarta Pramono Anung menekankan bahwa proses seleksi direksi Bank DKI harus mengutamakan prinsip profesionalisme dan kapabilitas. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap keluhan nasabah terkait gangguan layanan digital yang terjadi secara berulang sejak akhir Maret 2025.

"Tidak ada ruang untuk praktik nepotisme atau titipan dalam penunjukan direksi. Kami hanya menginginkan individu yang benar-benar kompeten di bidangnya," tegas Pramono dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta pada Selasa (15/4/2025).

Selain itu, Pramono mengungkapkan rencana rebranding Bank DKI seiring perubahan status Jakarta pasca-pemindahan ibu kota negara. Beberapa opsi nama yang sedang dipertimbangkan antara lain:

  • Bank Jakarta
  • Bank Betawi
  • Konsep bank global

Rebranding ini diharapkan dapat memperkuat persiapan Initial Public Offering (IPO) bank tersebut. "Transformasi ini akan menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja dan kepercayaan publik," tambahnya.

Gangguan Sistem dan Tindakan Tegas

Sejumlah nasabah melaporkan gangguan pada layanan digital JakOne Mobile, termasuk:

  • Ketidakmampuan melakukan transfer antarbank
  • Gangguan pada fitur pembayaran QRIS
  • Masalah tarik tunai di jaringan ATM Bersama

Pramono menyatakan bahwa ini adalah kali ketiga terjadi insiden serupa dalam kurun waktu singkat. "Ada indikasi kelalaian internal dan potensi kebocoran data. Kami tidak akan mentolerir hal ini," ujarnya saat rapat dengan DPRD Jakarta (9/4/2025).

Sebagai langkah konkret, Amirul Wicaksono (Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI) telah diberhentikan dari jabatannya. Tugasnya kini diambil alih sementara oleh Direktur Umum Bank DKI. Pemerintah Provinsi Jakarta juga telah menginstruksikan pelaporan kasus ini kepada Bareskrim Polri untuk penyelidikan lebih lanjut.