Dinamika Internal PDI-P: Kongres 2025 Tetap Berjalan Meski Ada Spekulasi Penundaan
Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hendrawan Supratikno menegaskan bahwa partainya tetap solid meskipun terdapat dinamika internal. Menurutnya, perbedaan pendapat yang muncul merupakan hal wajar dan tidak mengganggu kesatuan ideologis partai.
"PDI-P tetap kompak. Dinamika internal yang terjadi saat ini masih dalam koridor perbedaan pendapat yang sehat dan tidak melenceng dari nilai-nilai dasar partai," ujar Hendrawan. Ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan Kongres VI PDI-P dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun 2025, sesuai dengan Surat Keputusan Perpanjangan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Spekulasi mengenai penundaan kongres muncul setelah Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menyatakan bahwa pelaksanaan kongres berpotensi mundur dari jadwal awal April 2025. Namun, Puan menegaskan bahwa kongres tetap akan dilaksanakan pada tahun 2025. "Kami masih menyesuaikan jadwal, tetapi tidak akan mundur hingga tahun depan," kata Puan.
Analis politik Lili Romli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyoroti bahwa penundaan kongres mungkin disebabkan oleh belum adanya kesepakatan internal terkait sikap partai terhadap pemerintahan saat ini. "PDI-P masih menghadapi dilema, apakah akan bergabung dengan koalisi pemerintah atau tetap sebagai oposisi. Ini menjadi isu krusial yang memengaruhi dinamika internal," jelas Lili.
Beberapa faktor yang memengaruhi dinamika internal PDI-P antara lain: - Posisi terhadap pemerintahan: Ada perbedaan pandangan antara faksi yang mendukung bergabung dengan pemerintah dan yang ingin tetap di luar. - Kepemimpinan partai: Pertanyaan mengenai arah kepemimpinan partai pasca-kongres. - Strategi politik: Persiapan menghadapi pemilihan umum berikutnya.
Meskipun demikian, PDI-P tetap berkomitmen untuk menyelesaikan semua persoalan internal sebelum pelaksanaan kongres. Partai ini juga memastikan bahwa keputusan yang diambil akan berdampak pada strategi politik mereka ke depan.