WHO Soroti Kerusakan Parah Rumah Sakit Al-Ahli Gaza Pasca-Serangan Israel
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan dampak serangan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur medis secara masif. Fasilitas vital seperti laboratorium genetika dan unit gawat darurat mengalami kehancuran, sehingga layanan kesehatan menjadi sangat terbatas.
Menurut laporan WHO, serangan tersebut terjadi pada Minggu (13/4) dini hari dengan dua rudal yang menghancurkan bangunan utama. Berikut dampak yang tercatat: - Laboratorium dua lantai hancur total - Gedung apotek dan ruang gawat darurat rusak berat - Gereja St. Philip di sekitarnya turut terdampak
Dr. Margaret Harris, juru bicara WHO, menegaskan bahwa serangan terhadap fasilitas kesehatan melanggar hukum humaniter internasional. "Rumah sakit seharusnya menjadi zona aman bagi pasien dan tenaga medis," tegasnya. Meski tidak ada korban jiwa langsung, seorang anak dengan cedera kepala meninggal akibat proses evakuasi yang terganggu.
Militer Israel mengklaim rumah sakit tersebut digunakan Hamas sebagai pusat komando, namun Gereja Inggris selaku pengelola menolak tuduhan tersebut. Uskup Anglikan Yerusalem menyatakan kemarahan atas serangan ini dan meminta Israel menunjukkan bukti klaimnya.
Dampak operasional: - 50 pasien berhasil dievakuasi ke rumah sakit lain - 40 pasien kritis tidak dapat dipindahkan - Layanan bedah terhenti total akibat kerusakan peralatan diagnostik
Dr. Rik Peeperkorn dari WHO menyatakan Al-Ahli kini tidak dapat menerima pasien baru. Padahal, rumah sakit ini merupakan satu-satunya di utara Wadi Gaza yang memiliki CT scan fungsional. Keterbatasan pasokan medis semakin memperparah situasi, dimana tenaga medis terpaksa menggunakan alat pelindung yang sama berulang kali untuk operasi berbeda.
Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, menyerukan perlindungan bagi fasilitas kesehatan dan pengiriman bantuan kemanusiaan segera. Blokade Israel selama enam minggu terakhir telah menguras persediaan medis kritis di Gaza.