Gubernur Jabar Dorong IDI Cabut Izin Dokter Terkait Kasus Pelecehan Seksual di Garut
Bandung – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi secara tegas mendesak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mengambil tindakan tegas terhadap dokter kandungan di Kabupaten Garut yang terlibat dalam dugaan pelecehan seksual terhadap pasien. Permintaan ini disampaikan menyusul beredarnya rekaman video yang menunjukkan tindakan tidak pantas selama proses pemeriksaan kehamilan.
Dedi menegaskan bahwa pelanggaran etik semacam ini tidak hanya merugikan korban tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi kedokteran. "IDI harus segera mencabut izin praktik dokter tersebut dan memprosesnya melalui komite etik. Tidak ada alasan untuk menunda tindakan ini," tegasnya dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Bandung.
Selain pencabutan izin praktik, Gubernur juga mendorong perguruan tinggi yang meluluskan dokter tersebut untuk meninjau kembali gelar yang telah diberikan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi efek jera bagi tenaga medis lain agar tidak melakukan pelanggaran serupa. Berikut poin-poin penting yang disoroti:
- Pentingnya pengawasan ketat IDI terhadap anggotanya.
- Perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap kasus pelecehan seksual di fasilitas kesehatan.
- Kewajiban dokter untuk mematuhi sumpah profesi dan kode etik kedokteran.
Dedi juga meminta aparat penegak hukum untuk menangani kasus ini secara serius guna memberikan keadilan bagi korban. Menurutnya, kasus ini harus diselesaikan melalui proses hukum yang transparan dan adil.
Video yang menjadi dasar laporan tersebut menunjukkan dokter pria memeriksa pasien wanita tanpa didampingi perawat perempuan. Dalam rekaman itu, terlihat tindakan yang diduga melampaui batas pemeriksaan medis standar, termasuk kontak fisik yang tidak perlu.