Waspadai 7 Gejala Awal Kerusakan Hati yang Sering Diabaikan
Hati merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang terletak di bagian kanan atas rongga perut, tepat di bawah diafragma. Organ ini memiliki berat sekitar 1,5 hingga 1,8 kilogram pada orang dewasa dan berperan penting dalam berbagai proses metabolisme tubuh. Fungsi utama hati meliputi detoksifikasi racun, produksi protein penting, penyimpanan vitamin dan mineral, serta pengaturan komposisi darah.
Kerusakan hati seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Namun, terdapat beberapa tanda peringatan yang patut diperhatikan:
- Perubahan Warna Kulit dan Mata: Kondisi yang dikenal sebagai jaundice atau penyakit kuning ini terjadi akibat penumpukan bilirubin dalam darah ketika hati tidak berfungsi optimal.
- Gangguan Pencernaan: Mual dan muntah yang berkepanjangan bisa menjadi indikator penurunan fungsi hati dalam menyaring racun dari aliran darah.
- Perubahan Warna Urine dan Feses: Urine yang berwarna gelap seperti teh atau feses yang pucat dapat mengindikasikan masalah pada sistem empedu.
- Pembengkakan pada Area Perut: Asites atau penumpukan cairan di rongga perut sering terjadi pada kasus sirosis hati stadium lanjut.
- Munculnya Pembuluh Darah Abnormal: Spider angioma atau bintik merah dengan pembuluh darah kecil yang menyebar seperti jaring laba-laba bisa menjadi tanda gangguan hati.
- Mudah Memar dan Berdarah: Penurunan produksi protein pembekuan darah oleh hati membuat tubuh lebih rentan terhadap memar dan perdarahan.
- Perubahan pada Telapak Tangan: Eritema palmaris atau kemerahan yang tidak wajar pada telapak tangan perlu diwaspadai.
Penyebab utama kerusakan hati meliputi konsumsi alkohol berlebihan, infeksi virus hepatitis, penumpukan lemak di hati, serta faktor genetik tertentu. Deteksi dini melalui pemeriksaan medis dan perubahan gaya hidup menjadi kunci penting dalam mencegah perkembangan penyakit hati ke tahap yang lebih serius.