Indonesia Siapkan Ekspor Hidrogen Hijau ke Pasar Asia Pasifik

Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mempersiapkan langkah strategis untuk memanfaatkan kelebihan produksi hidrogen dengan mengekspornya ke sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik. Langkah ini diambil seiring dengan proyeksi surplus produksi hidrogen nasional yang diperkirakan mencapai 6 juta ton per tahun pada 2060 mendatang.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM menyatakan bahwa saat ini telah disusun peta jalan komprehensif yang mencakup 512 rencana aksi untuk pengembangan ekosistem hidrogen nasional. Dokumen ini dirancang tidak hanya untuk memandu produksi dan pemanfaatan hidrogen domestik, tetapi juga untuk memposisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar hidrogen global.

Beberapa poin kunci dalam pengembangan industri hidrogen nasional:

  • Target Pasar Ekspor: Korea Selatan dan Jepang menjadi prioritas utama karena kemampuan membayar premium untuk hidrogen ramah lingkungan
  • Sumber Produksi: Hidrogen akan diproduksi melalui berbagai metode termasuk gasifikasi batubara, reforming gas alam, dan elektrolisis air dengan dukungan energi terbarukan
  • Dukungan Kebijakan: Pemerintah menyiapkan regulasi pendukung untuk menarik investasi di sektor hidrogen bersih

Menteri ESDM menegaskan bahwa pengembangan hidrogen merupakan bagian dari strategi besar transisi energi menuju net zero emission. "Hidrogen menjadi salah satu pilar penting dalam diversifikasi energi kita, sekaligus solusi untuk mengurangi ketergantungan pada impor BBM," ujarnya.

Data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia masih mengimpor sekitar 60% kebutuhan BBM hariannya. Pengembangan hidrogen dan bahan bakar alternatif lainya diharapkan dapat secara signifikan mengurangi ketergantungan ini dalam jangka panjang.