Bandara Djalaluddin Gorontalo Dipertimbangkan Sebagai Pintu Keberangkatan Haji
Kementerian Perhubungan menyatakan dukungan resmi terhadap pengajuan Bandara Djalaluddin di Gorontalo sebagai embarkasi haji baru. Langkah ini dinilai akan memberikan kemudahan bagi calon jemaah haji dari wilayah Sulawesi bagian utara dan sekitarnya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub menilai Bandara Djalaluddin telah memenuhi berbagai prasyarat dasar sebagai bandara embarkasi. "Kami melihat perkembangan positif dalam aspek infrastruktur dan layanan bandara ini," jelas Lukman F. Laisa, Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara. Meski demikian, masih diperlukan beberapa penyempurnaan teknis khususnya terkait fasilitas penunjang operasional haji.
Beberapa aspek yang menjadi fokus pengembangan meliputi: - Peningkatan kapasitas terminal penumpang - Penyediaan fasilitas kesehatan khusus - Penguatan sistem keamanan dan pengawasan - Pengembangan area transit jemaah
Proses koordinasi lintas kementerian dan lembaga kini sedang berjalan intensif. "Kami akan bersinergi dengan Kementerian Agama sebagai penentu kebijakan haji, pemerintah daerah, serta operator bandara," tambah Lukman. Dukungan ini sejalan dengan upaya pemerataan layanan transportasi udara nasional dan peningkatan kualitas pelayanan haji Indonesia.
Tahun ini, kuota haji Indonesia mencapai 221.000 jemaah yang akan dilayani oleh tiga maskapai utama: Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air. Penambahan embarkasi haji diharapkan dapat mendistribusikan beban operasional dan meningkatkan kenyamanan jemaah.