Ketegangan Diplomatik Memanas: Aljazair Usir 12 Pejabat Prancis, Paris Siap Bertindak

Pemerintah Prancis melalui Menteri Luar Negeri Jean-Noel Barrot menyatakan kekecewaannya atas keputusan Aljazair yang mengusir 12 pejabat Prancis dari wilayahnya. Barrot menegaskan bahwa langkah tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja dan Prancis siap memberikan respons tegas jika Aljazair terus melakukan eskalasi.

Menurut informasi yang beredar, pengusiran ini terkait erat dengan penangkapan tiga warga Aljazair di Prancis, termasuk seorang pejabat konsuler, yang diduga terlibat dalam kasus penculikan Amir Boukhors, seorang influencer asal Aljazair yang dikenal kritis terhadap pemerintahnya. Boukhors, yang memiliki pengikut lebih dari satu juta di TikTok, telah mendapatkan suaka politik di Prancis sejak 2023.

Berikut adalah beberapa poin penting dalam kasus ini: - Pengusiran Pejabat: 12 pejabat Prancis, termasuk dari Kementerian Dalam Negeri, diminta meninggalkan Aljazair dalam 48 jam. - Kasus Penculikan: Amir Boukhors diculik pada April 2024 dan dibebaskan keesokan harinya. - Tuntutan Aljazair: Pemerintah Aljazair menuntut repatriasi Boukhors untuk diadili dengan tuduhan penipuan dan terorisme. - Surat Perintah Penangkapan: Aljazair telah mengeluarkan sembilan surat perintah penangkapan internasional terhadap Boukhors.

Ketegangan ini terjadi di tengah upaya kedua negara untuk memulihkan hubungan diplomatik yang sempat memburuk. Prancis menilai tindakan Aljazair sebagai provokasi yang tidak perlu, sementara Aljazair menganggap langkah Prancis sebagai penghalang rekonsiliasi.