Indonesia Percepat Negosiasi IEU-CEPA dengan Uni Eropa di Tengah Ketegangan Perdagangan Global

Indonesia mengintensifkan upaya diplomasi ekonomi dengan Uni Eropa melalui pertemuan strategis antara Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dan delegasi Komite Perdagangan Internasional Parlemen Uni Eropa (INTA). Dialog ini menjadi bagian dari langkah percepatan penyelesaian perjanjian dagang komprehensif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Pertemuan yang dipimpin oleh Anggota Parlemen Uni Eropa Bernd Lange tersebut membahas berbagai aspek krusial dalam kerjasama ekonomi kedua pihak. IEU-CEPA dirancang tidak hanya untuk memperluas akses pasar, tetapi juga menciptakan kerangka investasi yang lebih stabil dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Luhut menegaskan bahwa kesepakatan ini merupakan respons strategis terhadap dinamika perdagangan global yang semakin tidak menentu, terutama setelah Amerika Serikat memberlakukan kebijakan tarif impor yang lebih ketat.

Berikut beberapa poin kunci yang dibahas dalam pertemuan tersebut:

  • Diversifikasi pasar ekspor Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tunggal, khususnya AS.
  • Peningkatan daya saing sektor unggulan seperti tekstil, alas kaki, pertanian, dan perikanan di pasar Eropa.
  • Komitmen reformasi kebijakan perdagangan melalui penyederhanaan prosedur dan penurunan biaya ekonomi.
  • Peran Uni Eropa sebagai mitra strategis dalam membuka akses ke pasar global yang lebih luas.

Negosiasi IEU-CEPA yang telah berlangsung selama hampir sepuluh tahun diharapkan segera mencapai titik terang. Luhut menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya menciptakan iklim usaha yang lebih efisien dan kompetitif, sejalan dengan arahan Presiden. Kesepakatan ini tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga menjadi bukti kesiapan Indonesia sebagai aktor utama dalam tatanan perdagangan internasional yang semakin kompleks.