Pemerintah Bengkulu Tengah Prioritaskan Perbaikan Infrastruktur Pendidikan Melalui Skema Pendanaan Alternatif

Bengkulu Tengah menghadapi tantangan serius dalam penyediaan infrastruktur pendidikan yang layak. Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 30% bangunan sekolah di wilayah ini berada dalam kondisi rusak berat hingga sedang. Kondisi ini mendorong pemerintah daerah untuk mengambil langkah strategis guna memperbaiki fasilitas pendidikan demi menunjang kualitas pembelajaran.

Bupati Rachmat Riyanto menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan ini dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang tersedia. "Kami telah mengoptimalkan alokasi anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Namun jika masih terdapat kekurangan, kami siap mempertimbangkan opsi pendanaan alternatif, termasuk skema pinjaman," ujarnya dalam keterangan resmi di Kantor Bupati. Pernyataan ini disampaikan menyusul temuan memprihatinkan selama kunjungan kerja ke beberapa sekolah terpencil, di mana ditemukan siswa kelas V yang masih mengalami kesulitan membaca akibat keterbatasan sarana belajar.

Berikut langkah-langkah konkret yang sedang ditempuh pemerintah daerah: - Inventarisasi menyeluruh terhadap kondisi fisik seluruh sekolah - Optimalisasi anggaran pendidikan untuk perbaikan fasilitas - Eksplorasi mekanisme pendanaan inovatif melalui kerja sama dengan berbagai pihak - Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan rehabilitasi gedung sekolah

"Ini adalah tanggung jawab kami untuk memastikan setiap anak di Bengkulu Tengah mendapatkan lingkungan belajar yang memadai, meskipun harus melalui berbagai tantangan finansial," tambah Rachmat. Pemerintah daerah saat ini sedang menjajaki berbagai kemungkinan sumber pendanaan, termasuk kerja sama dengan lembaga keuangan, untuk merealisasikan program perbaikan infrastruktur pendidikan secara menyeluruh.