Puluhan Warga Klaten Alami Keracunan Usai Menghadiri Acara Wayang Kulit

Insiden keracunan massal terjadi di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, usai warga menghadiri acara pertunjukan wayang kulit. Sebanyak puluhan orang mengalami gejala keracunan makanan, dan pihak berwenang telah bergerak cepat untuk menangani kasus ini.

Menurut laporan terbaru, sekitar 60 warga mengalami gejala seperti demam, mual, dan diare setelah mengonsumsi makanan yang disajikan dalam acara tersebut. Sebagian besar korban sempat mengira gejala yang dialami hanyalah masuk angin biasa, sebelum akhirnya kondisi mereka memburuk. Petugas kesehatan setempat mencatat, 10 orang di antaranya harus menjalani perawatan intensif, sementara 36 lainnya mendapatkan perawatan rawat jalan.

Berikut langkah-langkah yang telah diambil oleh pihak berwenang:

  • Pemeriksaan Medis: Korban segera dibawa ke Puskesmas Gantiwarno dan beberapa dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
  • Pengambilan Sampel Makanan: Tim gabungan dari Dinas Kesehatan dan kepolisian setempat telah mengamankan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan. Makanan tersebut mencakup rendang, sayur, krecek, kerupuk, serta berbagai jenis camilan.
  • Pemeriksaan Saksi: Kepolisian Resor Klaten telah memeriksa pemilik hajatan dan beberapa saksi lainnya untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai sumber keracunan.

Kronologi Kejadian

Acara wayang kulit digelar pada Sabtu malam (12/4/2025), dan gejala keracunan mulai terlihat pada Minggu pagi (13/4/2025). Menurut dr. Andi Markoco, Kepala Puskesmas Gantiwarno, gejala yang dialami korban bervariasi, mulai dari demam hingga gangguan pencernaan. Diduga, keracunan ini disebabkan oleh bakteri yang terkandung dalam makanan, mengingat gejala baru muncul setelah beberapa jam usai konsumsi.

Penyelidikan Lanjutan

Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, menyatakan bahwa penyelidikan masih terus berlangsung. Tim forensik (INAFIS) turun langsung ke lokasi untuk memeriksa sisa makanan dan lingkungan sekitar. Makanan yang disajikan dalam acara tersebut dimasak secara gotong royong oleh warga setempat, sehingga penyelidikan juga difokuskan pada proses pengolahan dan penyimpanan bahan makanan.

Sementara itu, Camat Gantiwarno, Veronica Retno Setyaningsih, memastikan bahwa seluruh korban mendapatkan penanganan medis yang memadai. "Kami berkoordinasi dengan puskesmas dan rumah sakit untuk memastikan tidak ada korban yang terlambat ditangani," ujarnya.