PBSI Pertimbangkan Regenerasi Pemain Usai Kinerja Kurang Memuaskan di Ajang Internasional
Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, mengisyaratkan adanya kemungkinan degradasi sejumlah atlet bulutangkis nasional menyusul performa yang dinilai kurang memuaskan dalam beberapa ajang internasional terakhir. Langkah ini dipertimbangkan sebagai upaya evaluasi sekaligus regenerasi pemain demi meningkatkan daya saing tim nasional di kancah global.
Dalam empat bulan terakhir, tim bulutangkis Indonesia menunjukkan tren penurunan performa yang cukup signifikan. Salah satu titik nadir terjadi pada All England 2025, di mana kontingen Merah-Putih gagal mempertahankan dua gelar juara yang diraih sebelumnya. Pencapaian terbaik hanya diraih oleh pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana yang berhasil melangkah hingga babak final.
- Kinerja di Kejuaraan Asia: Pada Kejuaraan Bulutangkis Asia 2025 di Ningbo, China, Indonesia kembali pulang dengan tangan hampa. Dari 19 atlet yang dikirim, hanya dua medali perunggu berhasil diraih oleh Leo/Bagas dan pasangan muda Jafar Hidayatullah/Felisha Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.
- Evaluasi Komprehensif: Taufik menegaskan bahwa proses evaluasi tidak hanya melihat hasil pertandingan, tetapi juga mencakup aspek teknis, kesehatan, dan perkembangan pemain selama berada di Pelatnas. "Kami memiliki timeline tertentu untuk menilai sejauh mana kemajuan yang dicapai oleh setiap atlet," ujarnya.
Mengenai rencana degradasi, mantan juara Olimpiade Athena 2004 itu menekankan bahwa keputusan akan diambil setelah Piala Sudirman 2025. "Ini bukan tentang menghukum, tapi lebih kepada memberi kesempatan bagi pemain muda yang siap naik level," jelas Taufik. Ia juga menambahkan bahwa regenerasi pemain penting untuk menjaga kesinambungan prestasi bulutangkis Indonesia di masa depan.