Riset Ungkap Kandungan Mikroplastik dalam Permen Karet dan Dampaknya
Studi Terbaru: Permen Karet Sumber Mikroplastik yang Signifikan
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mengunyah permen karet dapat melepaskan ratusan hingga ribuan partikel mikroplastik ke dalam air liur. Temuan ini dipresentasikan dalam pertemuan American Chemical Society (ACS) Spring 2025, yang mencakup ribuan presentasi ilmiah. Baik permen karet sintetis maupun alami ternyata mengandung mikroplastik dalam jumlah yang hampir sama, meskipun bahan dasarnya berbeda.
Apa Itu Mikroplastik dan Mengapa Berbahaya?
Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm yang dapat mencemari lingkungan dan berpotensi mengganggu kesehatan manusia. Beberapa studi menunjukkan bahwa mikroplastik dapat memicu gangguan fungsi ginjal, metabolisme, dan bahkan memori. Namun, hingga saat ini, belum ada uji coba langsung pada manusia yang membuktikan dampak pasti mikroplastik dari permen karet.
Metode Penelitian dan Temuan Utama
- Prosedur Pengujian: Peneliti mengumpulkan sampel air liur dari partisipan yang mengunyah berbagai merek permen karet selama 4 menit. Sampel dikumpulkan setiap 30 detik untuk mengukur jumlah mikroplastik yang dilepaskan.
- Hasil Pengujian: Rata-rata, 100 mikroplastik dilepaskan per gram permen karet, dengan beberapa sampel mencapai 600 partikel per gram. Satu potong permen karet besar (2-6 gram) dapat melepaskan hingga 3.000 partikel mikroplastik.
- Estimasi Tahunan: Jika seseorang mengunyah 160-180 batang permen karet per tahun, diperkirakan sekitar 30.000 partikel mikroplastik tertelan.
Implikasi dan Rekomendasi
Sanjay Mohanty, peneliti utama dari UCLA, menekankan bahwa plastik yang dilepaskan ke air liur hanya sebagian kecil dari total plastik dalam permen karet. Oleh karena itu, penting untuk membuang permen karet dengan benar guna mengurangi polusi plastik di lingkungan. "Membuang permen karet sembarangan dapat memperburuk masalah polusi plastik," ujar Mohanty.
Kesimpulan Sementara
Meskipun dampak mikroplastik dari permen karet pada kesehatan manusia masih belum pasti, penelitian ini menyoroti pentingnya kesadaran akan paparan mikroplastik dalam kehidupan sehari-hari. Komunitas ilmiah terus meneliti efek jangka panjangnya, sementara masyarakat disarankan untuk mengurangi konsumsi produk yang berpotensi mengandung mikroplastik.