Kasus Kanker Kolorektal Meningkat di Kalangan Generasi Muda Singapura, Ahli Soroti Faktor Risiko
Singapura menghadapi peningkatan kasus kanker kolorektal pada kelompok usia muda, termasuk generasi milenial dan Gen Z. Fenomena ini memicu kekhawatiran di kalangan tenaga medis, mengingat pasien usia muda sering kali terlambat terdiagnosis hingga mencapai stadium lanjut.
Menurut Asisten Profesor Dawn Chong, konsultan senior di divisi onkologi medis, banyak pasien muda mengabaikan gejala awal seperti:
- Darah dalam tinja
- Nyeri perut berulang
- Perubahan pola buang air besar
Salah satu contohnya adalah Tan, warga Singapura yang didiagnosis pada usia 45 tahun setelah awalnya mengira gejala tersebut sebagai wasir. Ia baru memeriksakan diri ke spesialis setelah pengobatan wasir tidak membuahkan hasil. Kolonoskopi kemudian mengungkap adanya tumor di rektumnya, yang memerlukan operasi pengangkatan.
Dr. Lionel Chen dari Singapore General Hospital menekankan pentingnya skrining dini, terutama bagi individu dengan riwayat keluarga kanker kolorektal. Saat ini, skrining di Singapura masih berfokus pada kelompok usia di atas 50 tahun, meski tren kasus muda terus meningkat.
Faktor risiko utama yang perlu diwaspadai meliputi:
- Konsumsi berlebihan daging merah dan daging olahan
- Pola makan rendah serat
- Kurangnya aktivitas fisik
- Obesitas dan kebiasaan merokok
Para ahli menyarankan langkah pencegahan seperti:
- Meningkatkan asupan buah, sayur, dan biji-bijian utuh
- Membatasi alkohol
- Rutin berolahraga
- Mempertahankan berat badan ideal
Lee, seorang penyintas yang bergabung dengan kelompok dukungan SemiColon, berbagi pengalaman untuk meningkatkan kesadaran: "Diagnosis kanker mengubah hidup saya. Kini saya ingin membantu orang lain yang menghadapi tantangan serupa."