Sentimen Pasar Global Pengaruhi Penurunan Harga Emas Setelah Capai Rekor Tertinggi
Harga emas dunia mengalami koreksi setelah sebelumnya mencatat rekor tertinggi dalam sejarah perdagangan. Pada penutupan pasar Senin (14/4/2025) waktu AS, harga emas spot turun 0,7 persen menjadi 3.213,69 dollar AS per troy ons, setelah sempat menyentuh level puncak di 3.245,42 dollar AS. Sementara itu, harga emas berjangka di Comex New York juga terkoreksi 0,6 persen ke posisi 3.226,30 dollar AS per ons.
Penurunan ini terjadi seiring dengan membaiknya sentimen risiko di pasar global, terutama setelah pemerintah AS mengumumkan pengecualian beberapa produk elektronik dari daftar tarif impor sebesar 145 persen terhadap barang-barang asal China. Kebijakan ini dinilai mampu meredakan ketegangan perdagangan antara kedua negara, sehingga mendorong investor untuk kembali mengalihkan dana ke aset berisiko seperti saham dan mengurangi minat terhadap emas sebagai safe haven.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Emas: - Kebijakan tarif impor AS terhadap produk China - Sentimen risiko pasar global - Fluktuasi nilai tukar dollar AS - Imbal hasil obligasi pemerintah - Permintaan bank sentral terhadap emas
Meskipun terjadi koreksi, analis pasar tetap melihat prospek positif untuk emas dalam jangka panjang. Ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan global, potensi pelemahan dollar AS, dan imbal hasil obligasi yang rendah diperkirakan akan terus memberikan dukungan bagi harga logam mulia ini. Beberapa lembaga keuangan bahkan memprediksi harga emas bisa mencapai level 3.700 dollar AS per troy ons pada akhir tahun jika permintaan dari bank sentral meningkat dan risiko resesi ekonomi global semakin membesar.