Indonesia Bidik Dominasi Global dalam Pengembangan Energi Panas Bumi
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencanangkan ambisi besar untuk meningkatkan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 5,2 Gigawatt (GW) dalam kurun waktu satu dekade mendatang. Target tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, dalam konferensi pers menyambut The 11th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2025.
Menurut Eniya, potensi panas bumi di Indonesia mencapai 23,74 GW yang tersebar di 368 lokasi. Saat ini, kapasitas terpasang PLTP baru mencapai 2,68 GW per akhir 2024. Dengan rencana pengembangan tersebut, Indonesia berpeluang menggeser posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin global dalam pemanfaatan energi panas bumi. Eniya menambahkan, dalam lima tahun ke depan, target penambahan kapasitas PLTP mencapai 1,1 GW.
- Potensi Lokal: Maluku disebut memiliki potensi panas bumi sebesar 40 MW yang akan dimasukkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.
- Strategi Global: Pemerintah memanfaatkan peluang dari kebijakan energi AS yang beralih ke batu bara untuk mempercepat pengembangan PLTP.
- Keseimbangan Lingkungan: Penyusunan RUPTL juga mempertimbangkan komitmen penurunan emisi karbon dan optimalisasi sumber daya alam.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, penyusunan RUPTL diharapkan selesai pada April 2025 dengan fokus pada pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), termasuk panas bumi sebagai prioritas.