Kerusakan Ekosistem Gunung Merapi Akibat Eksploitasi Tambang Ilegal Mencapai 200 Hektare
Yogyakarta – Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mengalami kerusakan parah akibat aktivitas penambangan ilegal yang semakin meluas. Data terbaru menunjukkan, sekitar 200 hektare lahan di wilayah Magelang, Jawa Tengah, telah mengalami degradasi lingkungan akibat eksploitasi tambang yang tidak bertanggung jawab.
Menurut Muhammad Wahyudi, Kepala Balai TNGM, kerusakan tersebut terutama terjadi di sejumlah kecamatan seperti Srumbung, Dukun, dan Ngori. "Aktivitas penambangan awalnya hanya terbatas di aliran sungai, tetapi kini telah merambah ke dalam kawasan konservasi, bahkan hingga menebang pohon-pohon yang menjadi bagian dari ekosistem," jelasnya. Wahyudi menambahkan, upaya penertiban yang dilakukan pihaknya kerap tidak efektif karena pelaku kembali beroperasi dalam hitungan hari.
Berikut beberapa dampak yang timbul akibat penambangan ilegal di TNGM: - Kerusakan habitat flora dan fauna endemik - Gangguan kestabilan lereng gunung - Pencemaran sumber air akibat limbah tambang
Pemerintah pusat telah turun tangan melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) untuk mengatasi masalah ini. Saat ini, proses koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan masih terus berlangsung guna menemukan solusi berkelanjutan.