Indonesia Targetkan Investasi Rp13.360 Triliun untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi 8% lewat Kolaborasi dengan Rusia

Pemerintah Indonesia mencanangkan kebutuhan investasi sebesar US$800 miliar atau setara Rp13.360 triliun guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% dalam lima tahun mendatang. Langkah ini ditempuh melalui kerja sama strategis dengan berbagai negara, termasuk Rusia, yang dinilai memiliki potensi besar di sektor-sektor prioritas.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, investasi tersebut akan difokuskan pada beberapa bidang utama sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Berikut sektor prioritas yang menjadi sasaran: - Swasembada pangan dan energi - Pengembangan energi terbarukan - Hilirisasi industri - Kerja sama teknologi digital dan keamanan siber - Penguatan sektor kesehatan dan pendidikan

Dalam forum bisnis Indonesia-Rusia yang digelar di Jakarta, Airlangga menekankan potensi kolaborasi bilateral di bidang migas, teknologi kecil modular reactor, serta peningkatan kunjungan wisata. "Rusia memiliki ketertarikan besar di sektor aluminium dan energi. Ini peluang untuk memperdalam kerja sama ekonomi," ujarnya.

Di tengah gejolak ekonomi global, kedua negara sepakat memperkuat hubungan melalui: - Pembukaan rute penerbangan langsung Moskow-Bali - Ekspansi jaringan bisnis melalui Kamar Dagang Indonesia (KADIN) - Misi dagang Russian Export Center (REC) yang melibatkan 30 perusahaan Rusia

Veronika Nikishina, Direktur Jenderal REC, menyatakan Indonesia sebagai pasar potensial bagi eksportir Rusia. "Sebagai anggota BRICS dan ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia menawarkan peluang kolaborasi di bidang teknologi pangan hingga solusi IT," paparnya.

Forum tersebut juga menjadi ajang pertemuan bagi pelaku usaha kedua negara untuk menjajaki kemitraan strategis. Vadim Varaksin, perwakilan REC di Indonesia, menambahkan bahwa misi dagang ini menjadi fondasi penting bagi penguatan hubungan ekonomi bilateral ke depan.