Dampak Emisi Industri Bahan Bakar Fosil terhadap Kenaikan Permukaan Laut Global

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa emisi gas rumah kaca dari sektor industri bahan bakar fosil dan semen telah memberikan kontribusi besar terhadap kenaikan permukaan laut secara global. Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan menunjukkan bahwa 122 perusahaan produsen terbesar di dunia bertanggung jawab atas 37% hingga 58% dari total kenaikan permukaan laut hingga tahun 2022.

Dalam jangka panjang, proyeksi menunjukkan bahwa aktivitas industri ini dapat menyebabkan tambahan kenaikan permukaan laut antara 0,26 hingga 0,55 meter pada tahun 2300. Hal ini terutama disebabkan oleh akumulasi karbon dioksida dan metana di atmosfer yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.

Berikut adalah beberapa temuan kunci dari penelitian tersebut:

  • Metodologi Penelitian: Para peneliti menggunakan model iklim canggih untuk mensimulasikan dampak emisi industri terhadap kenaikan permukaan laut. Data emisi dikumpulkan sejak tahun 1854 hingga sekarang.
  • Skenario Emisi: Dua skenario utama dipertimbangkan, yaitu skenario emisi tinggi (menghasilkan kenaikan 0,55 meter) dan skenario emisi rendah (menghasilkan kenaikan 0,26 meter).
  • Dampak Lingkungan: Kenaikan permukaan laut telah menyebabkan peningkatan frekuensi banjir, erosi pantai, dan hilangnya sumber air tawar, terutama di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Penelitian ini juga menyoroti perlunya tindakan mitigasi yang lebih efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor industri. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi pembuatan kebijakan lingkungan yang lebih ketat serta upaya hukum untuk menuntut pertanggungjawaban perusahaan atas dampak iklim yang ditimbulkan.