Perancis Siap Akui Palestina, MUI Nilai Sikap Ini Sebagai Kritik terhadap Amerika Serikat

Jakarta — Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan apresiasi terhadap rencana pemerintah Perancis yang akan mengakui kedaulatan negara Palestina. Ketua Bidang Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI, Sudarnoto Abdul Hakim, menilai langkah ini sebagai bentuk ketidakpuasan masyarakat Perancis terhadap kebijakan Amerika Serikat dalam konflik Israel-Palestina.

"Masyarakat Perancis, yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Amerika, kini mulai menunjukkan kelelahan terhadap sikap AS yang terus mendukung Israel dengan dana besar dan kebijakan yang kontroversial," ujar Sudarnoto dalam keterangan resmi di Jakarta. Ia menambahkan, keputusan Perancis ini mencerminkan retaknya hubungan antara AS dengan sekutu-sekutu tradisionalnya, termasuk dalam aliansi NATO.

  • Dukungan Internasional: Sudarnoto menyebutkan bahwa selain Perancis, sejumlah negara lain juga mulai menunjukkan dukungan lebih jelas terhadap Palestina.
  • Hukum Internasional: Ia berharap langkah ini dapat menghentikan pelanggaran HAM dan hukum internasional di wilayah Palestina.
  • Pernyataan Macron: Presiden Perancis Emmanuel Macron sebelumnya telah menyatakan rencana pengakuan tersebut akan diumumkan dalam konferensi PBB di New York, dengan kolaborasi bersama Arab Saudi.

Macron menekankan bahwa pengakuan ini bukan bentuk dukungan sepihak, melainkan upaya menciptakan keseimbangan dengan mengakui hak Palestina sekaligus menolak kelompok yang menafikan eksistensi Israel. "Ini adalah langkah adil untuk mendorong perdamaian dan pengakuan timbal balik," tegasnya.