Tragedi Helikopter di Sungai Hudson: Operator Wisata Udara New York Gulung Tikar
Sebuah perusahaan tur helikopter di New York memutuskan untuk menghentikan operasinya menyusul insiden kecelakaan helikopter yang menewaskan enam orang, termasuk seorang eksekutif bisnis terkemuka beserta keluarganya. Tragedi ini terjadi ketika helikopter jenis Bell 206 yang dioperasikan oleh New York Helicopter Tours mengalami malfungsi dan jatuh ke Sungai Hudson pada Kamis (10/4) lalu.
Korban tewas dalam insiden ini terdiri dari seorang eksekutif senior perusahaan Siemens, istrinya, serta ketiga anak mereka, bersama dengan pilot yang bertugas. Keluarga tersebut sedang menikmati tur wisata udara di atas Manhattan, yang sering dipromosikan sebagai salah satu pengalaman terbaik di Kota New York. Badan Penerbangan Federal (FAA) telah mengonfirmasi penutupan operasi perusahaan tersebut dan akan melakukan peninjauan ulang terhadap lisensi serta catatan keselamatannya.
Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) dan FAA. Beberapa teori yang sedang dipertimbangkan meliputi:
- Tabrakan dengan drone
- Tabrakan dengan burung
- Kegagalan mesin
Helikopter tersebut dilaporkan lepas landas dari pusat kota New York pada pukul 15.00 waktu setempat dan hanya mengudara selama kurang dari 18 menit sebelum jatuh di perairan dekat Pier A Park, Hoboken. Data radar menunjukkan rute penerbangan helikopter yang melintasi cakrawala Manhattan sebelum berbalik arah menuju Patung Liberty.
Empat korban dinyatakan tewas di tempat kejadian, sementara dua korban lainnya yang merupakan anak-anak sempat dibawa ke rumah sakit namun tidak dapat diselamatkan. Insiden ini kembali mengangkat isu keselamatan penerbangan di AS, terutama setelah serangkaian kecelakaan mematikan belakangan ini, termasuk tabrakan antara helikopter militer dan pesawat penumpang di Washington awal tahun ini yang menewaskan puluhan orang.